Mohon tunggu...
Herdawita
Herdawita Mohon Tunggu... Guru

Suka musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Implementasi Kurikulum Merdeka dalam Pengembangan Literasi di Sekolah

10 November 2024   16:42 Diperbarui: 10 November 2024   16:48 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Kurikulum Merdeka adalah pendekatan pendidikan yang memberikan kebebasan lebih kepada sekolah dan guru dalam menentukan cara terbaik untuk mengembangkan potensi siswa. Dalam implementasinya, kurikulum ini menekankan pada pembelajaran yang berpusat pada siswa, memberikan ruang untuk kreativitas, dan memfokuskan pada penguatan kompetensi dasar yang relevan dengan kebutuhan zaman. Salah satu aspek penting dalam Kurikulum Merdeka adalah penguatan literasi, yang menjadi tema sentral dalam pembelajaran.

Pengertian Literasi dalam Konteks Kurikulum Merdeka

Literasi tidak hanya terbatas pada kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga mencakup kemampuan untuk mengakses, memahami, dan mengkomunikasikan informasi dalam berbagai bentuk. 

Dalam Kurikulum Merdeka, literasi lebih holistik dan meliputi beberapa dimensi, seperti literasi baca-tulis, numerasi, sains, dan teknologi. Oleh karena itu, implementasi tema literasi dalam kurikulum ini mengharuskan pengintegrasian berbagai bentuk literasi dalam semua mata pelajaran, bukan hanya dalam mata pelajaran bahasa atau matematika.

Prinsip Penguatan Literasi dalam Kurikulum Merdeka

1. Pembelajaran yang Berfokus pada Siswa.

Kurikulum Merdeka menekankan pada pendekatan pembelajaran yang sesuai dengan minat, kebutuhan, dan potensi setiap siswa. Dalam konteks literasi, hal ini berarti memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat aktif dalam pembelajaran melalui bacaan yang relevan dengan kehidupan mereka. Misalnya, siswa dapat diberi kesempatan untuk memilih topik bacaan yang mereka minati, baik itu berupa teks fiksi maupun non-fiksi, yang akan meningkatkan motivasi dan keterampilan literasi mereka.

2. Pemberdayaan Guru dalam Merancang Pembelajaran

Guru dalam Kurikulum Merdeka tidak hanya bertindak sebagai pengajar, tetapi juga sebagai fasilitator yang membantu siswa mengembangkan keterampilan literasi mereka. Dalam hal ini, guru diberi kebebasan untuk merancang materi dan metode pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa, baik melalui pembelajaran berbasis proyek, diskusi kelompok, maupun penggunaan teknologi digital untuk memperkaya pengalaman literasi siswa.

3. Integrasi Literasi dalam Semua Mata Pelajaran

Literasi harus diterapkan secara lintas mata pelajaran. Sebagai contoh, dalam pembelajaran sains, siswa tidak hanya dilatih untuk memahami konsep-konsep ilmiah, tetapi juga untuk menginterpretasi teks-teks ilmiah, mengembangkan keterampilan numerasi, dan memecahkan masalah yang melibatkan data dan angka. Di sisi lain, dalam mata pelajaran sosial, literasi dapat difokuskan pada analisis teks sejarah atau pemahaman isu-isu sosial terkini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun