Mohon tunggu...
Herbi Salsabila
Herbi Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Mahasiswa Ilmu Komunikasi

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Eksistensi Kpop dalam Marketing E-Commerce, Buktikan Kuatnya Pengaruh Kolaborasi Budaya Populer

8 Januari 2022   18:02 Diperbarui: 8 Januari 2022   18:05 2574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Tokopedia dalam Website Tokopedia. Sumber: tokopedia.com

Dewasa ini industri media hiburan Korea Selatan semakin merajalela. Dampak yang cukup besar bisa dirasakan di Indonesia. Semua kalangan banyak yang terobsesi dengan media hiburan Korea Selatan tersebut. Para pemilik usaha pun mencari peluang dengan fenomena yang ada. Salah satunya adalah banyak sekali kita dapati munculnya idol Korea sebagai bintang iklan sebuah usaha. Hal tersebut juga dimanfaatkan oleh salah satu e-commerce yang ada di Indonesia, Tokopedia. Pada awal tahun 2021 silam Tokopedia menggaet BTS dan Blackpink untuk menjadi Brand Ambassadornya (BA). Hubungan yang mereka lakukan ini sangat membawa dampak positif terhadap tingkat penjualan dari Tokopedia. Dikutip dari Warta Ekonomi (4/10) melansir dari iPrice, pengunjung website Tokopedia pada trimester 2020 menyentuh angka 84 jutaan perbulan dengan total peningkatan sebanyak 25% sejak awal tahun 2020.

Budaya populer telah memberikan sumbangan terhadap apa yang sedang menjadi trend di Indonesia. Salah satu budaya yang sedang gempar belakangan tahun ini adalah budaya pop Korea Selatan atau Hallyu. Perkembangan era digital berhasil memberikan peluang yang besar terhadap dunia media hiburan di Korea Selatan. Budaya ini yang membawa nama negara Korea Selatan menjadi banyak dikenal dan menjadi salah satu industri hiburan yang paling menonjol. Salah satu produk yang banyak mendapatkan antusias dari masyarakat Indonesia adalah K-Pop. K-Pop menjadi lahan yang bagus bagi para pengusaha di Indonesia untuk mengembangkan inovasi pada usahanya agar dapat bersaing dengan kompetitor. 

Perkembangan industri media hiburan Korea Selatan dan munculnya e-commerce merupakan salah satu bentuk adanya budaya populer. Hal itu terkait dengan definisi dari budaya populer itu sendiri. Definisi dari budaya populer memang berbeda-beda menurut para ahli. Budaya populer dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) sendiri diartikan sebagai budaya yang dikenal dan disukai banyak orang (umum), sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya, mudah dipahami orang banyak, disukai dan dikagumi orang banyak (KBBI). Sudah jelas dari definisi tersebut bahwa memang benar adanya bahwa K-Pop  dan e-commerce telah menjadi kesukaan banyak orang dan seakan menjadi kebutuhan masyarakat. Seperti ketika bosan ataupun sedih, banyak fans K-Pop lebih memilih untuk melihat tontonan music video ataupun variety show grup K-Pop kesukaannya. Masyarakat pun sekarang cenderung beralih ke e-commerce karena  merasa bahwa hal tersebut lebih efisien.

Menurut Ben Angger, sebuah budaya yang akan masuk dunia hiburan maka budaya itu umumnya menampilkan unsur utamanya. Budaya itu akan memperoleh kekuatan manakala media massa digunakan sebagai penyebaran pengaruh di masyarakat (Bungin, 2009). Maksudnya di sini adalah bagaimana sebuah budaya bisa masuk dan berkembang karena ada unsur media yang menjadi sarana penyebarannya hingga menjadikan budaya tersebut menjadi budaya populer. Sudah tampak jelas bahwa terdapat unsur komersialisasi  media  massa di dalamnya. Hal ini juga dikarenakan setiap media massa selalu berlomba mendapatkan khalayak sebanyak-banyaknya. Seperti biasa kita lihat dari perkembangan K-Pop dan Tokopedia di mana selalu ada unsur media massa sebagai sarana pemasarannya.

Bantuan media massa yang ada seakan mendukung K-Pop untuk semakin mendunia. Adanya Tokopedia sebagai e-commerce juga merupakan salah satu bentuk adanya budaya populer karena memang saat ini kita bisa melihat bagaimana orang lebih tertarik berbelanja secara online demi menyingkat jarak dan waktu. Tokopedia juga menggunakan media massa untuk melakukan bisnisnya. Tentu saja dengan kolaborasi dua bentuk budaya populer tersebut akan membuat masyarakat semakin kagum dan terpikat. Secara sederhana, budaya populer dihasilkan melalui teknik-teknik industrial produksi massa dan dipasarkan untuk mendapatkan keuntungan kepada khalayak konsumen massa (Tanudjaja, 2007).


Definisi K-pop atau Korean Pop menurut Yuanita (2012) adalah jenis aliran atau tipe musik yang berasal dari Korea Selatan, Korean pop berciri khas lagu-lagu ceria dengan tempo cepat dan lirik bahasa Korea dicampur sedikit bahasa Inggris dengan diiringi modern dance. Selain itu personil K-Pop adalah orang Korea yang sebagian besar memiliki wajah yang cantik dan tampan, modis, dan performa yang maksimal. Hal inilah yang kemudian banyak membuat anak muda lain untuk meniru gaya mereka. Perkembangan K-Pop sendiri dimulai sekitar tahun 1990-an hingga awal 2000. Pada saat itu industri K-Pop belum banyak merambah ke ranah digital dan pasar internasional karena keterbatasan teknologi (detik 30/12). Lanjut pada generasi kedua yaitu tahun 2000 hingga 2009 di mana pada generasi ini sudah banyak penggemar internasional yang bermunculan.  Terakhir adalah generasi ketiga atau generasi saat ini dengan berbagai genre music yang semakin beragam. Semua perubahan dan perkembangan K-Pop terjadi karena perkembangan teknologi yang pesat.

Teknologi yang semakin canggih mendukung perubahan dan perkembangan K-Pop. Boyband BTS dan girlband Blackpink merupakan salah satu contoh grup pada generasi ketiga yang sangat terkenal. Bukan hanya dari kalangan K-popers, penggemar K-Pop saja tetapi bahkan masyarakat awam yang bukan penikmat musik pasti pernah mendengar lagu mereka. Perjalanan perkembangan K-Pop sampai bisa mendunia seperti sekarang memang tidak mudah. Pada awal masanya banyak yang memandang sebelah mata apalagi musik tersebut berasal dari asia. Gaya mereka yang nyentrik khas tahun 90-an pun banyak yang menilai alay. Namun justru sekarang ini banyak kalangan dari berbagai penjuru dunia mulai meniru gaya mereka.

Perkembangan teknologi internet yang tidak dapat dihindarkan mengharuskan semua aspek beradaptasi. Sebuah perusahaan e-commerce merupakan suatu aspek yang penting bagi perusahaan toko online yang mudah digunakan oleh masyarakat pada zaman era digital. Maka sebuah perusahaan harus memiliki strategi perluasan yang dilakukan dengan cara memperkenalkan berbagai macam atribut tambahan atau variasi promosi tayangan iklan. Perusahaan e-commerce yang melakukan promosi tersebut salah satunya Tokopedia.

Perusahaan Tokopedia merupakan salah satu e-commerce asal Indonesia yang banyak digunakan dan pertama kali diluncurkan pada tanggal 17 Agustus 2009 dengan misi "Pemerataan Ekonomi Secara Digital". Misi tersebut diambil karena pendiri mereka ingin melakukan sesuatu untuk memperpendek jurang pemisah antara kota besar dan kota kecil. Pendiri Tokopedia sendiri adalah William Tanuwijaya dan Leontinus Alpha Edison yang awalnya sempat diremehkan oleh orang-orang sekitar karena memang tidak memiliki pengalaman berbisnis (tokopedia.com). 

Pesatnya perkembangan dunia K-Pop memberikan beberapa dampak yang positif yang dirasakan industri periklanan e-commerce. Industri periklanan memang merupakan salah satu industri yang tidak akan mati karena sebuah iklan pasti akan terus update dan berkembang seiring zaman. Tidak sedikit dari industri periklanan yang menggunakan strategi kolaborasi dengan artis K-Pop. Hal ini dinilai menjadi strategi yang pas untuk menarik minat pembelian konsumen. Salah satunya dapat dilihat dari strategi Tokopedia, e-commerce yang memutuskan untuk berkolaborasi dengan boyband BTS dan girlband Blackpink.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun