Mohon tunggu...
Hera Veronica Suherman
Hera Veronica Suherman Mohon Tunggu... Wiraswasta - Pengamen Jalanan

Suka Musik Cadas | Suka Kopi seduh renceng | Suka pakai Sandal Jepit | Suka warna Hitam

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Fenomena Artis Terjun ke Peta Percaturan Politik, dari Jagad Hiburan hingga ke Kursi Anggota Dewan

26 Februari 2024   06:40 Diperbarui: 26 Februari 2024   07:01 161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena Artis Terjun ke Peta Percaturan Politik, dari Jagad Hiburan Hingga ke Kursi Anggota Dewan.

Panggung politik turut dimeriahkan oleh sejumlah bintang-bintang ternama dari jagad hiburan, yang wajahnya tak asing dan cukup di kenal dan sangat familiar di kalangan masyarakat luas.

Sebab wajahnya kerap wara-wiri di layar kaca, di panggung-panggung hiburan dan keterlibatannya di industri showbiz. Fenomena sejumlah artis yang ikut serta nyaleg di peta percaturan politik Indonesia tersebut, sudah ada sejak lama.

Yakni para artis parlemen terlebih dahulu beberapa di antaranya Nurul Arifin, Rieke Diah Pitaloka, Okky Asokawati, Venna Melinda, Desy Ratna Sari, Kris Dayanti, Mulan Jameela, Anang Hermansyah, etc.

Maka bukanlah hal baru jika para artis bersinggungan dengan dunia politik, merupakan perihal yang sangat menarik. Terbukti peta percaturan politik pun tak sekedar dilirik para artis namun juga diterjuni.

Sebagian ada yang lolos dan sedianya dapat melenggang mulus menuju senayan guna menduduki kursi anggota dewan terhormat, sebagai wakil rakyat hingga masa purna tugas nanti.

Namun yang menjadi kekhawatiran tersendiri, akankan popularitas tersebut berbanding lurus dengan kapabilitas. Mengingat terjun ke dunia politik bagi para artis merupakan langkah awal, dan dinilai masih tergolong hijau.

Yang sejatinya memerlukan proses adaptasi serta tentu saja dunia yang berbeda dan bertolakbelakang dengan dunia keartisan di ranah hiburan yang sebelumnya digeluti. Bermandi popularitas dan luxury.

Bukan di dalam ruang sidang yang bersifat formil dan bukan pula politik praktis, melainkan seyogyanya diimbangi dengan peningkatkan intelektualitas terkait masih terbilang minimnya pandangan politik dan dunia legislasi.

Dalam merepresentasikan berkenaan dunia politik yang sarat dinamika serta kompleksitas, oleh karenanya dituntut cerdas, memiliki pengetahuan luas mencakup serba-serbi politik.

Sebab merekalah yang kelak meramu berbagai kebijakan, dan sebagai ujung tombak yang memperjuangkan aspirasi rakyat terkait amanah yang diemban merupakan tugas maha berat yang tersampir di pundak.

Agar para artis parlemen tersebut tak diasumsikan sebagai azas manfaat, yakni sekedar memanfaatkan popularitas yang dimiliki, demi meraup perolehan suara pada pesta demokrasi di pemilu 2024.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun