Tak hanya itu ada pula warga yang membakar sampah-sampahnya dengan harapan sampah ludes terbakar hangus serta menjadi serpihan debu. Namun nyatanya tak seluruhnya sampah terbakar dan tak pula menjadi debu. Setelah itu sisa pembakaran dibiarkan teronggok.
Sampah-sampah sesakan perut kali hingga serasa engap tinggal menanti saat musim penghujan tiba dengan intensitas curah hujan yang tinggi maka air pun sudah dapat dipastikan akan melup dan menggenangi ruas-ruas jalan ataupun pemukiman penduduk.
Tak jarang gundukan sampah teronggok di atas trotoar dengan mengeluarkan bau menyengat dikerumuni lalat serta belatung merayap, lantaran terjadinya pembusukan. Yang tentu saja membuat terasa menjijikan dan mengundang rasa ketidak nyamanan.
Sejatinya Pemkab Bogor telah menyediakan baki-baki sampah terbuat dari beton dibeberapa titik yang lokasinya berdekatan antara tempat satunya dengan lainnya. Sehingga memudahkan bagi warganya guna membuang sampah ditempat yang telah diperuntukan.
Namun masih saja ada segelintir masyarakat setempat yang lebih senang meletakannya di atas trotor entah mungkin lantaran baki-baki tempat penamupungan sudah penuh oleh sampah-sampah yang menjejali. Sehingga masyarakat setempat memilih menaruhnya di trotoar.
Dari hasil pantau dan pengamatan yang saya lakukan sepertinya memang beberapa baki tempat penampungan tersebut sudah terlalu padat oleh limbah rumah tangga. Ada satu baki yang masih lowong belum dipenuhi sampah.
Dan sebaiknya sampah-sampah harus sesegera mungkin diangkut hingga TPA ( Tempat Pembuangan Akhir ). Sehingga tak terjadi penumpukan pada titik-titik pembuangan. Dan tentunyan terlihat lebih tertib.
Lantaran baki-baki tersebut letaknya tak jauh dari jalan raya berada persis di sisi sebelah kiri yang di lewati lalu lalang pengendara roda dua serta roda empat. Amat sanagat mengganggu pemandangan.
Mari ciptakan Kota Bogor Bersih dan Berseri, segala sesuatunya berasal dari kita dan untuk kita. Sejatinya semua terpulang tiap-tiap individu, dan semua harus dimulai dan dibiasakan guna menjaga lingkungan kalau bukan kita lantas siapa lagi.
Dengan sikap peduli dan menjaga bukan malah acuh, jagalah alam kita agar tetap indah dan lestari. toh kita juga yang kelak menikmati dan merasakan dampak baik buruknya. Peliharalah kota serta lingkungan disekitar niscaya kita jugalah yang kelak akan merasakan alam yang ramah.