Lengan-lengan Kapalan di balik Kemudi
Lengan-lengan kapalan piawai mengendarai kendaraannya seolah telah se-iya se-kata se-nafas se-jiwa, sebab mereka telah tertempa oleh keadaan. Medan yang sulit kondisi jalan yang rusak parah.
Hingga lengan-lengan mereka tatkala mengemudikan kendaran dengan stir dicengkraman tapak lengan seolah selaras rotasi penggerak roda depan belakang. dimana mereka telah mahfum selahnya
Truck-truck berbadan lebar bertubuh bongsor serta ban-ban besar berjajar, melintasi ruas jalan. membawa baki berisi penuh pasir membukit, bebatuan split ataupun batu gamping. Berasal dari area penambangan.
Di jalan raya hilir mudik truck berbagai ukuran membawa hasil tambang, tak jarang mereka berlarian kencang bahkan sekali waktu keluar dari jalur mendahului mobil di sampingnya disertai suara mesin menderu.
Mereka yang berada di balik kemudi acapkali dipaksa keadaan, menahan ribuan rasa rindu yang menyerang bertubi. Menyesakan dada ingin jumpa keluarga yang jauh di mata dekat di hati namun apalah daya.
Roda kehidupan terus melaju seiring mesin kendaraan yang terus menderu, memahat tubuh-tubuh lelah pada raga yang kian ringkih digigir masa. Namun bukankah sejatinya hidup harus terus laju.
Demi tunaikan tugas mulia mengemban tanggung jawab penuh sebagai seorang ayah, ditengah kerasnya hantaman karang kehidupan rontok badan serta persendian. Hari-hari dibalik kemudi di ruas jalan.
***
Hera Veronica Sulistiyanto
Jakarta | 26 Juni 2021 | 18:02