Mohon tunggu...
Marhento Wintolo
Marhento Wintolo Mohon Tunggu... Dosen - Praktisi Ayur Hyipnoterapi dan Ananda Divya Ausadh
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Praktisi Ayur Hypnotherapy dan Neo Zen Reiki. Menulis adalah upaya untuk mengingatkan diri sendiri. Bila ada yang merasakan manfaatnya, itupun karena dirinya sendiri.....

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Indahnya Kematian

14 Juni 2020   13:28 Diperbarui: 14 Juni 2020   13:42 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Proses Ilahiah

Mati sebagaimana proses alam adalah suatu tahapan yang harus dilalui. Tampaknya, kematian atau kemusnahan sesuatu adalah tahapan untuk peningkatan lebih lanjut. Tanpa adanya proses ini, segala sesuatu menjadi konstan.

Menyukai suatu barang saja akan jadi membingungkan bila tidak ada akhirnya. Orang tersebut tidak akan berpindah rasa sukanya pada yang lainnya. Segala sesuatu yang musnah kemudian berganti wujud. Dan kemudian wujud baru muncul. Bayangkan jika tidak ada proses pemusnahan atau kematian, semuanya tetap. Tiada barang baru.........

Demikian juga kematian pada manusia merupakan proses Ilahiah. Pada tahap jelang kematian itulah, seseorang diberikan evaluasi atas segala perbuatannya di bumi. Selama tubuh masih hidup, apakah kehidupannya sudah dilalui sebagaimana tujuan utama kelahiran.

Bila belum sesuai dengan tujuan kelahirannya, mencari pengalaman bagi ciptaan Nya sendiri, ia tidak akan sadar. Adanya kesadaran terhadap kesalahan yang dilakukan selama hidup di dunia, membuat dirinya ingin memperbaiki. Walaupun realitanya seringkali hal ini dilupakannya juga sehingga seringkali mengulang pengalaman masa lalu.

Hewan hanya mati 1 kali

Sangat berbeda dengan proses pada hewan. Banyak sudah dinyatakan dalam kitab-kitab yang ditinggalkan para suci atau avatar bahwa pengalaman mind dalam tubuh manusia sudah berulang kali lahir dan mati.

Hewan hanya mengalami kenaikan kualitas mind. Tidak ada proses pengulangan hidup pada hewan. Beda pada manusia proses pematangan mind terjadi berulang kali. Hal ini terjadi mungkin disebabkan kesempurnaan mind manusia.

Mind manusia adalah pencipta bagi ketidaksadaran atau pun kesadarannya sendiri. Inilah sebabnya disebut 'manusia'. 'Manas' berarti mind atau gugusan pikiran. Dan 'Isya' berarti Tuhan. Kesempurnaan ini bisa membuat manusia cepat menggapai alam keilahian atau sebaliknya. Yaitu memperlambat proses penyatuan dengan alam.

Tahapan kematian adalah tahap yang harus dilalui oleh semua benda. Benda mati pun akan mengalami perubahan. Pohon sudah tua kemudian mati. Batang dan daun membusuk kemudian mengalami daur ulang menjadi bentuk lainnya.

Demikian juga mind manusia. Tubuh mati di suatu negara atau tempat, bisa saja sang mind harus lahir kembali di tempat lainnya. Ia akan mencari badan baru dan berhubungan dengan tubuh lainnya. Ia dalam proses mengumpulkan pengalaman. Ibaratnya seorang pencipta kendaraan bermotor. Ia akan berulang kali lahir dan mati untuk menjalani obsesinya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun