Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya, kaya akan cerita unik dan sejarah yang unik baik dari pemandangan alamnya, tradisinya, dan penduduknya. Selain itu, Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia dengan 17.508 pulau dan dihuni oleh lebih dari 360 suku bangsa yang berbeda-beda. Hal itulah yang menyebabkan Indonesia menjadi tujuan wisata yang paling digemari wisatawan asing. Dalam pengembangan pariwisata umumnya dalam bentuk sumber daya alam, sumber daya budaya dan sumber daya minat khusus selain sumber daya manusia. Â Salah satunya yang menarik yakni Sumber Daya Budaya (manusia), mencakup; Bangunan bersejarah (situs, monumen, museum, galeri seni, dan situs budaya kuno); Seni (patung kontemporer, arsitektur, tekstil, kerajinan tangan dan pusat seni, pusat desain, studio seniman, industri film, dan penerbit); Pertunjukan seni (drama, balet, lagu daerah, teater jalanan, pameran fotografi, festival, dan acara khusus); Situs religius (kuil, masjid, dan gereja); Kegiatan masyarakat (pendidikan, studio, teknologi tradisional, pekerjaan, dan kehidupan sehari-hari); Transportasi ke situs bersejarah (kuda, dokar, dan cikar); Masakan local.
Â
Dengan demikian, warisan secara terminologi berisi mengenai materi dan non-materi dari aspek budaya manusia. Selanjutnya, yang menjadi karakteristik penting dari pewarisan adalah memiliki hubungan masa lalu dengan masa kini lewat praktik penafsiran masyarakat kontemporer. Disisi lain, warisan budaya dan sejarah di seluruh dunia juga selalu dihadapkan pada modernisasi, seperti pembangunan infrastruktur telekomunikasi dan transportasi, yang seringkali direncanakan tanpa memperhatikan atau memiliki penilaian yang tepat terhadap lanskap sejarah. Akibatnya, banyak terjadi kerusakan keaslian warisan sejarah dan budaya. Tulisan ini mencoba menelusuri bagaimana upaya perjalanan melestarikan warisan sejarah.
Â
Sejarah menjadi sangat penting untuk dipelajari, diituliskan dan dilestarikan karena sejarah dapat membantu kita memahami orang dan masyarakat, serta sejarah juga berkonstribusi dalam pemahaman  moral. Sejarah juga memberikan  identitas, mempelajari sejarah ini merupakan  hal penting untuk mewujudkan warga negara baik, sejarah juga memberikan  pengalaman dan masa depan yang lebih baik karena memberikan  pengalaman tanpa harus merasakan langsung, bagaimana perjuangan dan penderitaan pada saat itu. Disisi lain, Indonesia sedang mempersiapkan usia kematangannya yakni 100 tahun sejak merdeka. Diusia yang ke-100 Indonesia memiliki angan dan harapan untuk menjadikan generasinya produktif, kreatif, inovatif dan afektif. Dengan demikian penulis menawarkan gagasan Prasasti Narasi Desa sebagai Solusi dari Pelestarian Warisan Sejarah untuk Indonesia Emas 2045
Tujuan dari adanya gagasan ini adalah untuk cara pelestarian warisan sejarah menuju masa Indonesia emas, untuk memperkenalkan sejarah Indonesia dengan mudah, untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, Untuk memulihkan ekonomi dan sosial masyarakat. Manfaat agar warisan sejarah Indonesia tidak punah, agar Indonesia semakin dikenal ragam ceritanya, agar Indonesia mencapai jaya di usia emas.
Narasi menurut Keraf merupakan suatu bentuk wacana yang berusaha menggambarkan dengan sangat jelas pada pembaca atas peristiwa yang pernah atau telah terjadi. Narasi dibagi menjadi 2 yakni narasi ekspositoris dan narasi sugestif. Narasi ekspositoris yaitu narasi dengan tujuan untuk menggugah pikiran para pembaca apa yang diceritakan. Sedangkan, narasi sugestif yaitu narasi yang bertujuan memberi makna atau peristiwa sebagai pengalaman.
Selanjutnya, menurut Suarbhawa prasasti memiliki makna dokumen atau piagam yang ditulis dalam bahan keras dan tahan lama. Prasasti berisi berbagai sisi kehidupan baik sejarah, ekonomi, agama, politik, hukum, teknologi dan berbagai sisi kehidupan penting lainnnya.
Â
Desa yang selalu diartikan sempit sebagai kumpulan dari beberapa permukiman di area pedesaan atau rural, namun dalam sejarahnya dikatakan sebagai bentukan dari Belanda, tetapi dalam sejarah yang sebenarnya desa diawali dengan terbentuknya kelompok masyarakat akibat sifat manusia sebagai makhluk sosial yang memiliki dorongan kodrat atau kepentingan yang sama dari bahaya luar. Namun, berkaitan dengan Kapan awal pembentukan desa hingga sekarang sulit masih untuk diketahui secara pasti.Â