Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (IPNU) dan Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (IPPNU) merupakan organisasi badan otonom dari NU seperti halnya Ansor, Fatayat, maupun Muslimat. Keanggotaan IPNU-IPPNU yang dibahas dalam Musyawarah Nasional (Munas) di Jakarta pada Agustus 2022 sesuai Peraturan Rumah Tangga (PRT) adalah berusia ialah 13 sampai 24 tahun, maka bisa diartikan bahwa peran IPNU-IPPNU sangat penting untuk NU di masa yang akan datang. IPNU - IPPNU dengan jenjang kaderisasinya yang tertata rapi berbeda dengan banom NU yang lain, berpotensi untuk menghasilkan para pelajar-pelajar NU yang berkualitas, baik berkualitas sebagai akademisi, organisatoris, dan ilmu keagamaan yang mumpuni dengan berlandaskan akhulussunnah wal jamaah an-nahdliyah.
IPNU - IPPNU adalah sebuah organisasi yang tepat bagi para pelajar di desa untuk menambah pengetahuan tentang agama, menyibukkan diri dengan kegiatan-kegiatan positif, berproses dalam organisasi (belajar kepemimpinan, keorganisasian, dan administrasi), serta memperluas wawasan kebangsaan sebagai bekal ilmu tambahan yang mungkin tidak kita dapatkan ketika di sekolah atau di kampus. Pimpinan Ranting IPNU - IPPNU yang berada di wilayah pedesaan tentu begitu fanatik dalam kegiatan keagamaan yang dari sisi religius seperti pengajian dan dibaan. Sayangnya ketika menjadi pelaksanana banyak masyarakat yang kurang mau berkecimpung didalamnya, tetapi hanya sekedar sebagai penonton saja. Hal itu memang juga berdampak kepada para remaja dan anak-anak yang masih banyak enggan berkecimpung di organisasi. Kegiatan IPNU IPPNU Ranting Ngulanan yang berdiri sejak tahun 2019 memang hampir selalu tentang keagamaan seperti rutinan dibaan yang diadakan sebulan sekali, khataman yang bergiliran di tiap mushola RT sebulan sekali, istighosah yang juga sebulan sekali, tahlil yang bergantian di rumah para anggota ranting 2 minggu sekali, dan makesta yang diadakan sekali tiap periode kepengurusan. Mungkin hanya kegiatan raker yang diadakan setahun sekali merupakan kegiatan yang non agamis dan dilaksanakan di alam terbuka. Apalagi mengadakan kegiatan yang bertemakan perlombaan, malah akan menjadi hal yang sulit untuk diwujudkan karena keterbatasan. Melihat minimnya kegiatan tentang perlombaan untuk siswa siswi di Desa Ngulanan pada saat Perayaan Hari Besar Islam dan ditambah banyak kegiatan di desa yang ditiadakan sejak tahun 2019 karena pandemi virus corona yang baru mereda pada tahun ini tentu membuat pelajar  di desa sangat haus menantikan kegiatan perlombaan. Dari latar belakang tersebut Pimpinan Ranting IPNU IPPNU Desa Ngulanan berinisiasi mengadakan kegiatan untuk siswa-siswa Desa Ngulanan dalam mengisi peringatan Tahun Baru Islam pada bulan Agustus 2022. Kegiatan ini merupakan bentuk kerja sama Pimpinan Ranting Desa Ngulanan dan Remaja Masjid (Remas Desa Ngulanan) yang diadakan di Masjid Al-Baqo' yang bertempat di RT.05 RW.01 Desa Ngulanan. Membangun semangat di Tahun Baru Islam ini sangat penting, terutama menanamkan hal ini pada anak-anak mulai usia SD dan SMP. Baru kali ini baik Pimpinan Ranting IPNU IPPNU dan Remaja Masjid Desa Ngulanan mengadakan kegiatan lomba pada Peringatan Hari Besar Islam ini.
 Kegiatan yang diadakan 3 hari dari tanggal 13-15 agustus 2022 mempertandingkan empat lomba yang diadakan yaitu lomba adzan, lomba pidato, lomba qiro'ah, dan juga lomba cerdas cermat. 2 SD dan 1 Mts yaitu SDN Ngulanan 1, SDN Ngulanan 2, dan Mts Roudlhotut Tanwirul Qulub mendelegasikan para peserta terbaiknya untuk berpartisipasi di lomba kali ini. Total ada 65 peserta yang berpartisipasi pada lomba ini yang terdiri dari 18 peserta lomba adzan, 20 peserta lomba cerdas cermat, 13 peserta lomba qiroah, dan 14 peserta lomba pidato. Pemenang juara 1-3 berhak mendapatkan hadiah uang pembinaan, trofi, sertifikat, buku, dan juga tas. Tujuan lain diadakan lomba ini adalah untuk mencari bibit-bibit penerus perjuangan para cendekiawan muslim yang akan berjuang untuk kemajuan desa khususnya pada bidang syiar keagamaan di masa yang akan datang. Kegiatan ini sangat berdampak positif terhadap anak-anak santri desa karena selain untuk mengasah kemampuan anak didik juga dapat menanamkan kepada anak didik tentang makna Tahun Baru Islam 1 Muharram 1444 H.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI