Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Partai Demokrat dari Oposan Menjadi Parpol Pemerintah

22 Februari 2024   05:25 Diperbarui: 22 Februari 2024   16:23 206
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Jokowi mengangkat AHY masuk dalam Kabinet Indonesia Maju (FotoAntara/Hafidz Mubarak A). 

Dalam sejarah Pemerintahan Indonesia,tercatat beberapa parpol memilih menjadi oposisi bagi Pemerintahan seperti PDIP, PKS dan Demokrat. 

Arti oposisi di sini bukan sebagai suatu sistem dalam tatanan sistem Presidensial karena oposisi tidak ada dalam sistem tersebut. 

Oposisi di sini memiliki arti berada di luar Pemerintahan yang berkuasa dalam periode tertentu. 

PDIP misalnya, adalah Parpol yang memutuskan berada di luar Pemerintah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama dua periode dari tahun 2009-2014 dan periode 2014-2019. 

Begitu juga dengan Partai Demokrat dan PKS yang menjadi oposisi bagi Pemerintahan Presiden Jokowi sejak tahun 2019 hingga sekarang. 

Namun dalam kontestasi Pemilu Presiden 2024, Partai Demokrat memutuskan bergabung bersama Capres Prabowo Subianto yang mendapat dukungan penuh dari Presiden Jokowi. 

Hal itu berarti mereka telah keluar dari partai yang berjuang diluar Pemerintahan dan bergabung dengan koalisi partai Pemerintahan Pesiden Jokowi. 

Bergabungnya Partai Demokrat dalam koalisi parpol yang mendukung Prabowo-Gibran membawa dampak keuntungan bagi Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Demokrat. 

Akhirnya Presiden Jokowi memilih AHY masuk dalam kabinetnya untuk menjabat sebegai Menteri ATR/BPN dalam sebuah resuffle kabinet. 

Jokowi memiliki alasan kuat memilih AHY dalam jabatan tersebut. Selain karena Partai Demokrat menjadi salam satu pendukung Capres Prabowo-Gibran, juga karena AHY adalah sosok yang memiliki kemampuan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun