Bagi Chiara pantas merasa senang dengan kemenangan ini. Gadis ini jujur targetnya masuk perempat final sudah merupakan capaian yang luar biasa.Â
Pada babak semi final Chiara Handoyo juga menang saat menghadapi pemain China Lin Ran Huang, yang lolos ke semi final dengan mengalahkan pemain asal Italia, Gianna Stiglich 21-16 21-14 di perempat final.Â
Chiara sangat mensyukuri kemenangan atas pemain putri China ini. Dalam dua gim tersebut Chiara bisa melakukan terobosan permainan yang membuat dirinya memenangkan laga.Â
"Saya sangat bersyukur dan gembira atas hasil ini karena lawan saya adalah pemain yang sangat bagus," kata Handoyo kepada situs resmi BWFbadminton.com (8/10/23).
Bagi Chiara, momen-momen pada babak semi final dan perempat final tersebut merupakan pengalaman yang sangat berarti. Hal itu karena laga-laga yang dia jalani membutuhkan mentalitas seorang pemain yang tangguh.Â
Pada masa depan, pemain-pemain belia ini akan saling bersaing dalam Dunia bulutangkis. Mereka yang saat ini masih berusia 18 tahun merupakan pemain-pemain potensial yang akan beredar di ajang BWF World Tour Super Series. Â
Pemain-pemain muda kita saat ini seperti Ester Nuruni, Komang Ayu Dewi, Bilqis Prasista, Stefanie Wijaya, Ruzana, Mutiara Ayu dan Chiara Marvella adalah talenta-talenta muda kita yang sangat potensial bagi penerus tunggal putri di masa depan.Â
Selamat untuk Chiara Marvella Handoyo berhasil meraih runner up Kejuaraan Dunia Junior BWF. Hasil ini menjadi modal berharga dalam karirnya di masa depan. Bravo Merah Putih.Â
Salam Badminton @hensa17.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H