Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Idul Fitri dan Kebersihan Hati

7 Mei 2022   05:23 Diperbarui: 9 Mei 2022   20:52 1047
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Foto by iStockphoto. 

Idul Fitri baru saja usai dengan segala kesan indah yang tidak akan terlupakan. Idul Fitri juga sebagai tanda berakhirnya Bulan Ramadan, bulan yang penuh dengan keberkahan dari Allah. 

Secara harfiah kata Idul Fitri sebenarnya berarti kembali berbuka setelah sebulan penuh berpuasa di siang hari di bulan Ramadan. Maka pada 1 Syawal itu dibolehkan untuk makan dan diharamkan berpuasa. 

Selain itu Idul Fitri bisa juga berarti, kembali ke sifat bawaan kita sejak lahir, yaitu bersih dan suci, setelah sebulan penuh ditempa berbagai amalan ibadah Ramadan. 

BACA JUGA : Makna Lebaran bagi Sosok Lanjut Usia. 

Rasulullah menerangkan hakikat Idul Fitri sebagai hari puncak kemenangan kaum muslimin, sesudah sebulan penuh berpuasa pada bulan Ramadan. Puncak kemenangan dari berperang melawan diri sendiri untuk mencapai pribadi muttaqien. 

Saling memaafkan baik lahir maupun batin merupakan wujud nyata dalam menyucikan jiwa dan mebersihkan hati. Selama Ramadan itu kita sudah terus menerus selalu menjaga hati kita agar tetap bersih. 

Jiwa yang suci adalah fitrah awal dari diri manusia. Pada saat manusia menyadari untuk kembali menuju fitrahnya maka dia akan selalu mengingat kepada Yang Maha Pencipta. 

Mengingat Allah dengan berdzikir dan bertasbih adalah upaya untuk menjaga kebersihan hati. Tempaa selama Ramadan harus tetap bisa dipertahankan dengan baik semua amalan menjaga kebersihan hati. 

Keutamaan berdzikir tertuang dalam Kitabullah yang menyebutkan : "Dan sebutlah Nama Tuhanmu pada waktu pagi dan petang. Dan di malam hari, bersujud dan bertasbihlah kepadaNya pada sebagian besar malam (QS Al-Insan 25-26). 

Berdzikir intinya adalah mengingat Allah baik dilakukan dengan cara lisan maupun dengan cara qalbu atau dzikir dalam hati. Kedua cara tersebut sama baiknya jika dilakukan dengan penuh khusyu. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun