Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Banyak Makna Kekalahan Garuda Muda dari Australia U-23

30 Oktober 2021   06:08 Diperbarui: 30 Oktober 2021   07:37 453
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Taufik Hidayat, striker Timnas Garuda U-23 (Foto PSSI.org).  

Pelatih Timnas Garuda Muda, Shin Tae Yong memuji etos kerja Asnawi Mangkualam dan kawan-kawan ketika kalah 0-1 dari Australia. Mereka menghadapi laga leg kedua lawan Australia U-23 di Stadion Republican Center, Dushanbe, Tajikistan, Jumat (29/10). 

Dengan hasil ini Indonesia mengalami dua kekalahan dalam dua leg dari Australia dengan agregat 2-4. Garuda Muda kembali gagal lolos ke puataran final Piala Asia U23 di Uzbekistan tahun 2022. 

BACA ARTIKEL TERKAIT : Garuda Muda Kalah, Ini Reaksi Pelatih Shin Tae yong 

Reaksi atas kekalahan laga ini, pelatih kepala Shin Tae yong menyebutkan masih banyak pekerjaan rumah yang harus dibenahi bagi tim Garuda Muda ini. Namun pelatih asal Korea Selatan ini bangga dengan semangat bermain tim asuhannya. 

"Saya mau berterima kasih kepada seluruh pemain karena sudah mau bekerja keras sampai akhir pertandingan. Sangat banyak yang harus dievaluasi, tapi kalau dilihat perjuangan pemain sangat meningkat," ujar Shin Tae Yong usai laga pada malam itu seperti dilansir CNNIndonesia.com (30/10/21). 

Ungkapan Shin Tae yong dan kekecewaan atas kekalahan ini meninggalkan seribu makna. Terutama banyaknya catatan performa yang harus segera diperbaiki bagi Timnas Garuda U23 ini.

Menyaksikan laga tersebut dari awal terlihat perbedaan kualitas dari kedua tim. Garuda Muda masih harus bermain bertahan karena terus menghadapi tekanan skuad Australia. 

Organisasi permainan tim Negeri Kanguru ini sudah sangat matang. Mereka memeiliki standar sepakbola yang sudah pakem. Bola mengalir dengan cepat dari kaki ke kaki. 

Mereka memiliki pula kemampuan dalam melindungi bola serta kemampuan dribling yang bagus. Apalagi disertai dengan postur tubuh tingg dan kekar. Maka semakin kesulitan skuad Garuda Muda menghadapi tekanan dari Australia. 

Gol satu-satunya yang lahir seperti biasa akibat blunder klasik Timnas Garuda berasal dari bola mati ke area penalti yang salah diantisipasi oleh Taufik Hidayat. Bola liar ini dengan mudah dimanfaatkan striker Australia, Patrick Wood. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun