Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan sejak tahun 2011 dan pada 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer.

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Raket Pilihan

Tentang Kekalahan "The Minions", Tanpa Mental Kuat Jangan Harap Medali Olimpiade dapat Diraih

30 Juli 2021   06:00 Diperbarui: 30 Juli 2021   07:08 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ganda putra kebanggaan Indonesia The Minions (Foto Badmintonindonesia.org) 

Gugurnya pasangan Indonesia ini sekaligus menghilangkan terjadinya laga impian All Indonesian Final ganda putra Kevin/Marcus dan Ahsan/Hendra. 

Ganda putra kebanggaan Indonesia ini sudah berjuang hingga titik darah penghabisan. Mereka harus diberikan apresiasi tinggi dalam upaya meraih medali Olimpiade Tokyo 2020. Walaupun terhenti di perempat final namun mereka tetap harus bisa menegakkan kepala. 

Bagi Kevin/Marcus, debut mereka di Olimpiade ini harus menjadi catatan pengalaman sangat berharga. Bukan hanya bermodalkan teknik dan fisik tetapi juga diperlukan mental bertanding yang kuat untuk menghadapi segala kesulitan di lapangan. 

Diajang Olimpiade ini sangat berbeda auranya. Walaupun pertandingan dilakukan tanpa kehadiran penonton, namun suasana ketegangan selalu dirasakan oleh para pemain ketika mereka berada di lapangan. 

Pelatih Kevin/Marcus di Pelatnas Cipayung, Herry IP menyatakan bahwa kekalahan ganda omor satu Dunia ini disebabkan oleh faktor beban dan tekanan yang berat pada pundaknya. 

"Jadi mereka tidak bisa keluar dari tekanan, dua-duanya jadi tegang dan pola mainnya tidak normal, tidak bisa seperti biasanya. Sebaliknya lawan bisa menerapkan pola mainnya, enak, enjoy, tidak tegang, dan bisa mengeluarkan semua kemampuannya,

"Tapi ini kan mereka baru pertama kali ikut Olimpiade, wajar belum bisa mengatur pikiran dan bebannya. Ini jadi pelajaran buat mereka. Ke depan saya harap mereka bisa lebih baik." Kata Herry seperti dikemukakannya kepada situs resmi PBSI, Badmintonindonesia.org ( 29/7/21). 

Sebaliknya pasangan Malaysia itu terlihat sangat lepas dalam permainannya. Mereka sangat enjoy menikmati setiap momen dengan teriakan keras saat mendapatkan poin. 

Bagi pasangan Malaysia, mungkin beranggapan bahwa jika kalah dalam laga ini maka itu adalah hal yang bisa dimaklumi namun jika menang maka ini adalah kejutan. 

Sedangkan bagi Kevin/Marcus selama menghadapi laga tersebut, tidak mampu keluar dari tekanan beban berat di pundak mereka sehingga kemampuan teknis seakan terhambat. 

Menghadapi ajang seperti Olimpiade ini para pebulutangkis harus menyiapkan semua kemampuan mereka baik faktor teknis maupun non teknis. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Raket Selengkapnya
Lihat Raket Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun