Mereka harus bisa mengambil pelajaran berharga ketika berhadapan lawan Thailand. Komunkasi yang baik dan tetap fokus mengawal penyerang lawan menjadi hal wajib.
Peran dua full bek, Asnawi dan Pratama Arhan harus fleksibel. Mereka harus saling menutup bersama sayap di kiri maupun kanan yang diperkuat Egy Maulana Vikri dan Witan.
Peran mereka yang ideal sangat membantu pola serangan balik yang efektif langsung ke jantung pertahanan Vietnam. Evan Dimas sebagai penyerang lobang juga bisa berperan seperti dirinya berhasil membobol gawang Thailand.Â
Vietnam diperkirakan akan melakukan strategi serangan langsung ke jantung pertahanan Indonesia. Begitu pula kedua sayap mereka akan memberika umpan bola silang yang sering merepotkan duet bek tengah Garuda.
Kelengahan dalam berkomunikasi harus mampu dikuasai dengan baik. Duel-duel bola atas harus mampu diatasi. Terutama mampu menjalin komunikasi dengan penjaga gawang Nadeo.
Dengan pola 4-2-3-1 yang diterapkan Shin Tae yong, peran lini tengah yang dipercayakan kepada Syahrian Abimanyu dan Kadel Agung menjadi sangat vital. Mereka harus lebih disiplin lagi menjaga keseimbangan permainan transisi Timnas Garuda.
Jika lini tengah bisa dikuasai, maka permainan bisa dikendalikan dengan mengatur tempo lebih lambat sambil menunggu waktu yang tepat melakukan serangan balik.
Lini vital ini harus mampu dipegang dengan baik. Jika ini berhasil, maka permainan Timnas Garuda akan mengalir dengan lancar.
Bagi Indonesia, laga ini boleh dikatakan laga yang tanpa beban karena Timnas Garuda sudah pasti tersisih dari persaingan ke putaran ketiga.
Justru dengan bermain tanpa beban ini, skuad asuhan Shin Tae yong bisa memberikan perlawanan seperti saat mereka mampu menahan 2-2 Thailand.
Vietnam tampaknya sudah tahu betul apa yang akan mereka lakukan menghadapi Indonesia dalam laga penting ini.