Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Jose Mourinho Semakin Merana, Penalti Membawa Petaka di Derby London

5 Februari 2021   05:49 Diperbarui: 5 Februari 2021   09:24 300
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelanggaran Eric Dier kepada Timo Werner yang membuat hukuman penalti bagi Tottenham (Foto Skysports) 

Hasil positif bagi seorang Thomas Tuchel dalam karir pertamanya di Premier League dengan kemenangan untuk tim asuhannya, Chelsea. 

Laga ini juga menjadi catatannya sebagai manajer Chelsea pertama yang menjaga clean sheet dalam tiga pertandingan pertamanya sejak Jose Mourinho melakukannya pada Agustus 2004. 

Tuchel menurunkan pemain sebagai starter untuk skuad Chelsea memulai dengan Marcos Alonso dan Timo Werner dalam formasi 3-4-3. 

Komposisi starter saat N'Golo Kante absen dalam pertandingan tandang pertama Thomas Tuchel sebagai pelatih. Kali ini Werner kembali berposisi sebagai striker murni yang diapit dua syap, Mount dan Hudson Odoi. 

Sementara itu bagi seorang Mourinho, kekalahan derby London ini semakin memperburuk catatannya ketika tim asuhannya melawan mantan bekas klub asuhannya, Chelsea. 

Manajer Tottenham, Jose Mourinho belum pernah memenangkan satupun laga melawan mereka. Satu keadaan yang sangat ironi. 

Dari tujuh pertemuan terakhirnya dengan Chelsea di semua kompetisi, Tottenham kalah dalam 4 laga dan 3 laga bermain seri. 

Ini adalah rekor tanpa kemenangan terlama melawan lawan dalam karir manajerialnya, setelah tujuh pertandingan melawan Barcelona antara April 2011 -Januari 2012. 

Menarik dengan pernyataan Mourinho usai laga ini seperti dilansir Premierleague.com (5/2/21) : "Jika Anda ingin bersikap pragmatis, satu penalti, satu gol, 1-0. Ketika sebuah tim berada dalam pertandingan yang sulit melawan Chelsea, Anda mengakui penalti itu dan terpengaruh olehnya." 

"Pada akhir babak pertama saya melihat tim yang sedang berjuang tetapi itu benar-benar sebaliknya di babak kedua. Semangat di babak kedua tidak tersentuh. Kami tidak suka bentuknya tetapi cara kami menyelesaikan permainan memberi saya perasaan positif." 

Pernyataan menghibur diri sendiri boleh juga bagi dirinya. Sebagai orang yang selalu bersepakbola pragmatis, pernyataan Mourinho itu seakan ditujukan kepada dirinya sendiri. Sepakbola cukup hanya dengan 1-0 yang penting menang dengan cara apapun. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun