Laga ini penuh dengan drama penalti yang diberikan oleh Wasit Chris Kavanagh yang mendadak jadi terkenal.Â
Brighton memaksakan lini pertahanan United kocar-kocar melalui serangan balik mereka.Â
Tariq Lamptey, pemain Brighton asal England ini membawa bola dengan cepat memasuki area penalti De Gea. Tidak ada cara lain Bruno harus menghentikannya yang brujung hukuman penalti.
Penalti pertama diselesaikan dengan baik oleh Neal Maupay dengan tendangan ringan namun berhasil mengecoh De Gea.Â
Sebenarnya pada awal babak kedua, Brighton mendapat hadiah penalti lagi akibat Maupay terjatuh oleh Pogba. Namun VAR membatalkannya karena Maupay terlihat melakukan diving.
Drama penalti berlanjut di menit akhir laga, bahkan wasit sudah sempat meniupkan peluit akhir pertandingan ketika VAR memberitahukan terjadinya hand ball dari Neal Maupay.
Manajer Brighton Graham Potter bereaksi atas kekalahan menyakitkna ini seperti dirilis situs resmi klub, Brightonandhovealbion.com (26/9/20).
"Ketika Anda menganalisis 90 menit, saya pikir kami adalah tim yang lebih baik dengan lebih banyak tembakan dan lebih banyak peluang. Kami membentur tiang beberapa kali tapi itulah sepak bola, terkadang kejam dan tidak adil. "
Potter sangat bangga dengan para pemain, dalam hal bagaimana mereka bermain. Â Penampilan mereka sangat tangguh memberikan perlawanan.
Skuad Potter ini bermain dengan keberanian dan semangat yang tinggi. Data statistik Premierleague.com (26/9/20) menunjukkan mereka unggul 54 persen penguasaan bola dibandingkan tim tamu, Manchester United.
Mereka menghasilkan 18 tembakan dan 5 tembakan berhasil tepat sasaran ke gawang De Gea dan beberapa tembakan membentur gawang.Â
