Seminggu sebelum dimulainya semester genap aku bertekad untuk menyelesaikan pekerjaan laboratoriumku. Kemudian sesegera mungkin menyusun skripsiku setelah semua data diolah dan di bahas dengan persetujuan pembimbingku.Â
Dalam minggu ini aku benar-benar kerja keras untuk mengejar jadwal ujian skripsi di bulan Februari. Aini dan Alan, dua sahabat dekatku rupanya sudah merampungkan draft skripsi mereka bahkan sudah ada di tangan pembimbing mereka untuk di koreksi dan minggu ini diharapkan selesai dikoreksi.
Mereka, Alan dan Aini selalu setia ikut membantu agar pekerjaan di laboratorium dapat dirampungkan minggu ini. Aku sangat bersyukur memiliki sahabat sahabat setia ini. Akhirnya dengan bantuan mereka aku dapat menyelesaikan seluruh perkerjaan. Data yang aku peroleh dikompilasi dan mulai diolah dengan metoda statistik sesuai rancangan percobaan seperti dalam proposal.
Hari-hari kulalui dengan buku-buku text, jurnal ilmiah terbaru, browsing internet untuk memperoleh rujukan yang mutakhir. Aini dan Alan dua sahabat sejatiku selalu ada disaat aku memerlukan mereka.
Bab I Pendahuluan dan Bab II Tinjauan Pustaka memang sudah aku lengkapi lebih awal. Bab III Bahan dan Metode juga sudah siap. Tinggal Bab IV Hasil dan Pembahasan. Bab IV ini memang sangat menentukan nilai dari skripsiku.
Aku benar-benar bekerja keras menggarap Bab yang satu ini. Beberapa kali aku berkonsultasi dengan Prof Soetrisno, pembimbingku dan beberapa kali pula aku harus membetulkan dan merevisi isi Bab ini. Gambar dan Grafik harus lengkap agar dapat menunjang isi dari Bab ini. Boleh dikatakan inilah Bab yang sangat melelahkan. Aku bekerja menggarap Bab IV ini kadang-kadang dibantu Aini sebagai tukang ketik dan istimewanya semua itu dikerjakan di rumah Aini.
Baca Juga : Rahasia Hati Wanita Sedalam Samudera
Seperti sore hari itu aku dan Aini mengerjakan skripsiku di Beranda belakang rumah Aini yang di jalan Bangka. Suasana sore yang cerah secerah hati kami berdua yang kadang bercanda ditengah keseriusan mengerjakan skripsi.
"Hensa kalau yang ini berita serius," kata Aini untuk menegaskan ini adalah berita yang benar-benar serius ditengah tengah percakapan kami yang selalu bercanda.
"Okey berita serius apa?" tanyaku.