Mohon tunggu...
AKIHensa
AKIHensa Mohon Tunggu... Penulis - Pensiunan dan sejak 4 Mei 2012 menjadi Kompasianer

Kakek yang hobi menulis hanya sekedar mengisi hari-hari pensiun bersama cucu sambil melawan pikun.

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Timnas Garuda Vs Filipina, Laga Penebus Rasa Malu di Piala AFF 2018

23 November 2018   07:20 Diperbarui: 25 November 2018   08:51 772
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Riko dan Andik, sumber foto : Aseanfootball.org

Tidak berlebihan jika laga pamungkas Timnas Garuda lawan Filipina dalam ajang Piala AFF 2018 adalah laga penebus rasa malu. Istilah rasa malu dalam konotasi yang positif adalah memperjuangkan kehormatan dan marwah Timnas Garuda. Maka, tidak ada jalan lain laga ini menjadi wajib menang atau tidak kalah padahal Filipina bukan lawan sembarangan.

Teringat sesumbar PSSI sebelum turnamen ini berlangsung. "Semua event Asian Tenggara, baik Piala AFF senior, AFF U-19, U-16 dan lain-lain, kami tidak pernah punya target di bawah juara. Maka kami selalu menetapkan semua target di event regional untuk menjadi yang terbaik, termasuk Sea Games," ucap Joko Driyono, Wakil Ketua Umum PSSI seperti dilansir Fourfourtwo.com (6/11/18).

Perhatikan target muluk tersebut dan hasilnya hanya Timnas U-16 asuhan Fakhri Husaini yang mencapai target juara. Timnas yang lain tidak ada yang bisa mencapai target bahkan Timnas Senior sudah tersisih di fase grup. Ada kesan sombong sangat kentara dari pernyataan Joko Driyono tersebut.

Apa yang diucapkan Pengurus PSSI tersebut hanya target muluk dan ucapan kosong tanpa bukti. Bagaimana bisa meuwujudkan target tersebut dengan upaya persiapan yang tidak memadai terutama saat menghadapi Piala AFF tahun ini. Penunjukkan pelatih yang sembarangan adalah fakta ketidak seriusan manajemen federasi. Penunjukkan Bima Sakti adalah blunder besar dan fakta tidak seriusnya federasi.

Jika penunjukkan tersebut karena alasan federasi atas dasar turnamen tersebut waktunya sudah mepet, maka lihat Filipina dalam waktu mepet ini menunjuk pelatih sekaliber Sven Goran Eriksson. Hasilnya Filipina Berjaya sejauh ini diperingkat kedua grup B diajang turnamen level Asia Tenggara ini.

Baca juga : Laga Indonesia Versus Filipina Jadi Penentu 3 Negara Ini Lolos ke Semifinal AFF Cup 2018

Laga penebus rasa malu ini juga bisa ditujukan untuk menghibur para Fans Garuda yang terlanjur kecewa dengan performa tim kesayangan mereka. Kalah dari Singapore dan Thailand dengan cara yang diluar dugaan. Bukan saja karena hasilnya namun juga penampilan Timnas Garuda jauh sekali dari penampilan yang selama ini mereka tampilkan misalnya di Asian Games lalu. Kehilangan karakter bermain dan tidak memiliki mental dan semangat bertanding.

Kini saatnya mereka harus menunjukkan kembali performa terbaik Timnas Garuda apalagi lawan yang mereka hadapai adalah Filipina yang sekarang telah menjadi kekuatan baru di Asia Tenggara ini. Filipina bukan lagi tim kemarin sore yang menjadi lumbung gol Timnas Garuda.

Bukti terbaru mereka berhasil menahan laju Thailand Sang Juara bertahan Piala AFF dengan skor 1-1 di Panaad Stadium Bacolod City, Rabu (21/11/18). "Kami harus terus bermain seperti ini dan jika kami dapat memastikan tempat kami di semifinal, itu akan baik untuk masa depan tim, "kata Eriksson Pelatih Filipina seusai laga tersebut seperti dilansir Aseanfootball.org (22/11/18).

Tantangan menarik bagi Bima Sakti untuk menutup karirnya di Piala AFF 2018 bersama Timnas Garuda dengan kemenangan. Semoga.

#hensa #kompasiana #AFFCUP2018 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun