Mohon tunggu...
Henry Baswara
Henry Baswara Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Mahasiswa

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Geladi Hominisasi

10 Desember 2022   20:16 Diperbarui: 10 Desember 2022   20:29 59
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Geladi merupakan sebuah program melalui rangkaian acara yang dibentuk oleh Lembaga Pengembangan Humaniora Universitas Katolik Parahyangan dengan tujuan yang spesifik. Program ini merupakan perwujudan secara riil mengenai pengembangan karakter mahasiswa agar unsur pribadi seperti sosial, fisik, kultural, moral, intelektual dan rohani berkembang secara seimbang dan maksimal.  Secara sepintas program kerja ini tentunya dianggap remeh, akan tetapi program kerja ini dapat menjadi bekal bagi calon-calon kader kedepannya dalam menghadapi perkembangan dunia yang pesat tanpa melupakan nilai kemanusiaan.

Dalam tulisan ini, saya akan menceritakan pengalaman yang saya alami dan rasakan selama mengikuti rangkaian acara geladi hominisasi. Geladi hominisasi dibagi menjadi 10 kloter dan mahasiswa dibebaskan untuk memilikih berdasarkan tanggal yang tersedia mulai dari tanggal 1 oktober 2022 hingga 4 desember 2022. Satu minggu sebelum rangkaian acara geladi dilakukan, kami mahasiswa diberikan tugas pra-geladi yaitu untuk menyimak lagu "Indonesia Raya" 3 stanza dan menonton documenter singkat mengenai tradisi/budaya, lingkungan dan ketahanan pangan nasional. Tentunya setelah menyimak kedua hal tersebut, terdapat beberapa pertanyaan yang harus kami isi sebagai pemenuhan syarat dalam mengikuti geladi ini. Dengan terkumpulnya tugas pra-geladi, mahasiwa akan menerima feedback berupa email yang berisikan peraturan pelaksanaan serta pembagian kelompok lintas jurusan. Disini saya masuk kedalam kelompok 3 dari 12 kelompok yang tersedia dengan tema kelompok "Hari toleransi internasional".

Pada hari-H, acara diselenggarakan pukul 08:00 WIB dengan kondisi para mahasiswa sudah makan pagi dan bersiap menggunakan pakaian rapih. 80% dari acara ini diisikan dengan diskusi kelompok mengenai tema yang setiap kelompok miliki. Diskusi ini dilakukan selama 1 jam dengan tujuan pengakraban diri terharap satu sama lain dan juga brain storming. Setelah diskusi ini berlangsung, setiap kelompok diminta untuk melakukan presentasi mengenai apa yang telah didiskusikan tanpa menggunakan slide atau powerpoint selama kurang lebih 4 menit. Setiap kelompok mempresentasikan hasilnya dan kelompok yang memiliki performansi terbaik akan dipilih menjadi "juara". Dengan terpilihnya "juara" presentasi ini, maka acara geladi hominisasi berakhir.

Berdasarkan apa yang saya alami geladi ini sepintas tampak sepele akan tetapi memiliki beberapa pesan penting yang dapat saya ambil.  Pertama adalah bagaimana kita sebagai mahasiswa harus beradaptasi dengan lingkungan yang ada, bagaimana kita harus terbuka terhadap satu sama lain tanpa mengenal siapapun. Komunikasi dan kepercayaan diri menjadi kunci utama dalam keberlangsungan geladi terutama pada saat berdiskusi. Kedua adalah public speaking, softskill ini diasah secara singkat selama 4 menit  lewat  presentasi singkat, setiap mahasiswa diwajibkan berbicara dan memberi komentar terdapat satu sama lain. Tentunya public speaking ini juga dinilai berdasarkan gestur tubuh kita selama melakukan pemaparan. Para fasilitator juga memberikan beberapa koreksi, saran serta arahan agar performa mahasiswa dapat meningkat.

Di geladi ini kemampuan berlogika dan berbahasa sebagai warga negara juga menjadi nilai yang ingin disampaikan. Mengapa? Tentunya kita sebagai warga negara Indonesia harus berbahasa yang satu, Bahasa Indonesia. Logika sebagai dasar dari beranalisis harus dimiliki oleh manusia terutama mahasiswa dalam menghadapi dunia modern. Bagaimana kita berpikir kritis terhadap suatu permasalahan dan memecahkan permasalahan pastinya menggunakan dasar berpikir logika yang baik dan benar. Oleh karena itu geladi hominisasi menjadikan logika sebagai salah satu materi yang perlu disampaikan. Setelah tercapainya pemikiran dengan logika yang baik dan benar, tentunya kita perlu menyampaikan gagasan atau ide yang dimiliki. Penyampaian ini memerlukan sikap berbahasa yang baik, agar pesan tersampaikan secara menyeluruh.

Nilai-nilai yang saya terima tentunya menjadi bekal bagi saya dalam menghadapi masa yang akan datang. Kita sebagai mahasiswa harus mengimplementasikan nilai-nilai yang telah diterima, mulai dari pembelajaran kuliah hingga kehidupan sosial di kampus. Kemampuan berlogika dan berbahasa dapat digunakan untuk memecahkan permasalahan yang dialami mahasiswa, contoh konkritnya dalam presentasi kuliah, ujian hingga pergaulan kita di kampus. Jika berbicara bagaimana meningkatkan kemampuan ini, saya percaya bahwa seiring waktu dengan terus berdinamikanya diri saya, maka kemampuan-kemampuan ini akan meningkat secara sendirinya.   

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun