Mohon tunggu...
Henri Satria Anugrah
Henri Satria Anugrah Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Penulis Konten Pengembangan Diri

Membacakan hasil tulisan di channel Youtube bernama Argentum (https://www.youtube.com/c/Argentum-ID/)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Artikel Utama

Lancar Berbahasa Berarti Lancar Berbicara

16 Oktober 2019   22:22 Diperbarui: 17 Oktober 2019   23:35 630
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi berbicara (Sumber:pexels.com)

Ketika sekolah dan kuliah, saya memiliki guru dan dosen yang berbicara sangat panjang. Apapun dibicarakannya, bahkan hingga bagian-bagian detail. Akan tetapi, alur ceritanya terkesan melompat-lompat, sehingga sulit dipahami oleh murid-muridnya. 

Murid-muridnya (yang merupakan teman-teman saya) pun berkata bahwa "Pak/Bu X tidak jelas dalam mengajar!". Padahal bukan tidak jelas, hanya struktur bahasanya saja yang berantakan, sehingga ceritanya terkesan melompat-lompat. 

Jika kita mau sedikit lebih berpikir dalam mendengarkan beliau, maka sesungguhnya kita akan mendapatkan ilmu yang sangat luas.

Namun demikian, murid-muridnya sudah terlanjur malas untuk mendengarkan kata-kata dari dosen atau guru itu. Mereka merasa bahwa kata-kata dari dosen atau guru itu tidak indah untuk didengarkan. 

Dari sini, kita menyadari bahwa struktur bahasa berperan penting dalam membuat orang lain tertarik untuk mendengarkan apa yang kita ucapkan. 

Kurang pandai dalam menyusun kata-kata sesuai struktur bahasa merupakan masalah umum yang sering dialami oleh orang-orang, bahkan hingga public speaker. 

Tidak jarang, kita mendengar pembicara di seminar-seminar yang serupa dengan dosen atau guru di atas. Ilmu mereka begitu luas, tetapi kebingungan untuk menyatukan satu gagasan ke gagasan lain dalam berbicara, sehingga audiens terpaksa untuk berpikir lebih keras untuk memaknai kata-kata dari pembicara. 

Jika kita menjadi pembicara, bukankah kita tidak ingin kehilangan audiens kita hanya karena struktur bahasa yang kurang rapih? Bahkan tidak harus berbicara di depan umum, berdiskusi dengan teman pun juga memerlukan kepiawaian dalam berbahasa.

Ada dua cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan kemampuan kita dalam merangkai kata sesuatu struktur bahasa. Kedua cara ini memerlukan proses yang lama, tetapi hasilnya relatif permanen. 

Memang, biasanya cara yang lama ialah cara yang terbaik, sedangkan cara yang instan cenderung memiliki banyak kekurangan.

Pertama, rajin membaca buku. Buku yang dibaca hendaknya yang ditulis sesuai dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar. Biasanya, buku-buku seperti ini diterbitkan oleh penerbit-penerbit besar, seperti Gramedia, Grasindo, dan Elex Media Komputindo. Namun, jangan membaca buku ini di dalam hati. 

Bacalah dengan keras agar lidahmu terbiasa berucap sesuai kaidah kebahasaan dan telingamu terbiasa mendengar kalimat yang terstruktur. 

Tentu, cara ini tergolong sangat sulit, khususnya bagi generasi milenial yang cenderung menyukai konten yang bersifat audio-visual. Jika kamu merasa kesulitan dengan cara ini, hendaknya menguatkan cara kedua.

Kedua, menonton video public speaker andal. Kamu bisa mencarinya dengan sangat mudah di Youtube. Carilah youtuber yang kata-katanya terdengar indah di telinga, lalu cermati struktur bahasa yang dia gunakan. 

Saya pribadi merekomendasikan tiga nama, yaitu Najwa Shihab, Deddy Corbuzier, dan Pandji Pragiwaksono. Mungkin kamu memiliki youtuber favorit selain mereka. Tidak apa-apa, asalkan mereka ialah orang-orang yang rapih dalam berbahasa.

Sebelum diakhiri, perlu ditekankan bahwa kedua cara di atas bukanlah metode mempelajari struktur bahasa yang terpisah. Dengan kata lain, akan lebih baik jika keduanya dilakukan secara bersamaan agar hasilnya lebih maksimal. 

Kedua cara ini memanglah sulit dan memakan waktu yang sangat lama. Namun percayalah, lelahmu dalam belajar akan terbayar dengan kehidupan bersosialmu yang lebih baik.

Referensi: 7 Cara Belajar Public Speaking dari Dasar sampai Jago: Proses Panjang, Tapi Hasil Permanen!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun