Di Uni Eropa sistem Digital Audio Broadcasting (DAB) dikembangkan pertama kalinya antara tahun 1987 dan  2000. Istilah radio digital pun mulai diperkenalkan, termasuk juga  di Jerman.
Tahun 2011 merupakan awal baru radio terestrial digital. Pengembangan DAB menjadi DAB+ yang dioptimalkan secara teknis telah dimulai dan mengakhiri siaran analog.Â
Cakupan area DAB+ sudah sekitar 98 persen. Jalan raya hampir sepenuhnya tercakup dan perluasan terus berlanjut secara regional dan nasional.
Berbeda dengan FM, DAB+ memancarkan sinyal radio dari tiang pemancar ke perangkat penerima secara digital. Selain suara yang lebih jernih tanpa bising, juga tidak memerlukan koneksi internet.Â
Kalau di Jerman ada lebih kurang 464 stasiun radio, dengan kecenderungan yang terus meningkat. Nampaknya perkembangan digitalisasi radio tidak membawa dampak yang buruk pada stasiun penyiaran.Â
Radio terus berbenah dan mengikuti perkembangan zaman dengan menayangkan program yang lebih menarik dan kualitas siaran yang lebih baik, serta mengikuti gaya hidup pendengarnya yang terus berubah.Â
Sesuai keputusan pemerintah Jerman, mulai 2020 berbagai peralatan dikonversi ke radio digital. Semua radio dan mobil baru harus bisa menerima siaran radio digital. Teknologi ini juga termasuk peralatan rumah tangga dengan display.Â
Radio menemani aktivitas harian
Masyarakat Jerman masih mendengarkan radio secara teratur, rata-rata mendengarkan radio sekitar 3 jam per hari. Tercatat sekitar 75 persen warga Jerman usia 14 tahun ke atas mendengarkan radio pada hari kerja.Â
Sering saya perhatikan di rumah, Â jika kebetulan ada tukang atau montir yang datang memperbaiki sesuatu, mereka umumnya bekerja sambil mendengarkan musik dari radio.Â