Mohon tunggu...
Hennie Triana Oberst
Hennie Triana Oberst Mohon Tunggu... Wiraswasta - Penyuka traveling dan budaya

Kompasianer Jerman || Best in Citizen Journalism Kompasiana Awards 2023

Selanjutnya

Tutup

Foodie Artikel Utama

Lezatnya Kuliner Xinjiang di Muslim Street Food Market Shanghai

13 Desember 2019   04:36 Diperbarui: 14 Desember 2019   01:00 618
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penjual daging - Dok. Hennie

Kali keberapa saya singgah ke tempat ini, sejak tanpa sengaja membaca tentang pasar makanan ini. Di distrik Jingan di kota Shanghai terdapat pasar makanan muslim setiap Jumat siang. Pasar makanan ini diselenggarakan setiap hari Jumat pada pukul 11 hingga 15 oleh komunitas Uyghur yang tinggal di Shanghai dan sekitarnya. 

Xinjiang (Daerah Otonomi Uyghur Xinjiang) adalah salah satu wilayah otonomi di Cina yang berbatasan dengan 8 negara yaitu Mongolia, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Afghanistan, Pakistan dan India. Xinjiang adalah provinsi dengan luas area terbesar di Cina, luasnya sekitar seperenam luas negara Cina.

Etnis Uyghur (Yugur) adalah salah satu etnis minoritas di Tiongkok. Asal usulnya berasal dari suku Ouigur kuno yang hidup nomaden di lembah sungai Erhun selama Dinasti Tang. Kemudian tersebar ke beberapa wilayah dan paling banyak menetap di Xinjiang.

Beragam makanan Xinjiang - Dok. Hennie
Beragam makanan Xinjiang - Dok. Hennie

Transportasi yang paling gampang di Shanghai jika tidak menguasai bahasa Mandarin dan tidak mempunyai supir pribadi adalah dengan menggunakan Metro (subway). Selain nyaman dan murah juga tidak akan terjebak kemacetan kota. 

Saya menumpang Metro Line 2 (jurusan ke bandara Pudong), turun di stasiun Jingan Temple. Kemudian menumpang Metro Line 7 (jurusan ke Meilan Lake), turun di stasiun Changshou Road. Turun dari pintu Exit 1, jalan ke arah kanan dan belok kiri ke Changde Road.

Dari jarak beberapa puluh meter akan terlihat tenda merah dan kepulan asap di sekitarnya. Di persimpangan jalan ada penjual sate kambing, selalu banyak pengunjungnya. Harap berhati-hati dengan lalu lalang kendaraan karena lapak-lapak ini berada tepat di pinggiran jalan.

Sate Xinjiang - Dok. Hennie
Sate Xinjiang - Dok. Hennie

Kebanyakan makanan yang ditawarkan di sini dengan daging kambing atau domba, tetapi ada juga daging ayam dan sapi. Tempat duduk dan meja disediakan juga untuk pengunjung yang akan menyantap makanan. 

Piring, sendok garpu hanya tersedia yang sekali pakai, dari kertas dan plastik. Terlihat banyak sekali pengunjung yang sepertinya pekerja kantoran yang sedang mengisi istirahat siang mereka.

Bagi penggemar makanan manis tersedia juga beberapa gerobak yang menjual cemilan manis yang mirip dengan cemilan dari Turki, manisan buah kering dan kacang-kacangan ada juga ditawarkan. Tak ketinggalan lapak penjual daging kambing segar. Sup mie juga ada. Sangat banyak dan beragam jenis makanan yang bisa dinikmati di sini.

Pilaf
Pilaf berasal dari masakan Persia kuno, yaitu beras yang dimasak dengan ditumis terlebih dahulu dengan campuran  lemak, daging dan rempah-rempah, mirip dengan nasi Biryani.

Nasi Pilaf yang biasa dijumpai di kuliner Xinjiang adalah nasi yang dimasak dengan lemak, daging kambing, wortel dan bawang. 

Nasi Pilaf - Dok. Hennie
Nasi Pilaf - Dok. Hennie

Samsa
Samsa adalah roti yang dipanggang dengan isi daging kambing cincang dan bawang. Harganya cukup murah, 3 Yuan/roti. Dipanggang dengan menggunakan tungku berbentuk seperti drum dengan bara api di dasar tungku bagian dalam, rotinya ditempelkan di permukaan dinding bagian dalam tungku.

Samsa (roti panggang) - Dok. Hennie
Samsa (roti panggang) - Dok. Hennie

Setelah enam tahun lamanya saya tinggal dan menetap sementara di Tiongkok dan mencoba beragam kulinernya, salah satu kuliner favorit saya adalah kuliner dari daerah Xinjiang ini.

Jika kebetulan berada di kota Shanghai pada hari Jumat tak ada salahnya mengunjungi dan mencicipi makanan yang dijual di pasar ini. Dijamin akan merasakan kuliner negeri Tiongkok yang berbeda dengan yang banyak terdapat di Indonesia.

-------

HennieTriana Oberst
Referensi: china-tourism.de

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun