Tilamuta - Di era digital saat ini, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dalam pendidikan terus berkembang sebagai strategi pembelajaran yang efektif dan menarik. Salah satu inovasi sederhana namun berdampak besar yang mulai diterapkan di sekolah dan perguruan tinggi adalah penggunaan Quick Response Code (QR-Code) sebagai media pembelajaran.
QR-Code, sebagai evolusi barcode dua dimensi, memungkinkan penyimpanan beragam data seperti teks, tautan, video, gambar, dan dokumen yang dapat diakses langsung oleh peserta didik hanya dengan memindainya melalui smartphone atau tablet. Inovasi ini dinilai sejalan dengan kebutuhan pembelajaran abad ke-21 yang menekankan pada digitalisasi, fleksibilitas, kemandirian, dan kolaborasi.
Selain mempermudah distribusi materi dan memperkaya konten pembelajaran, QR-Code juga efektif digunakan dalam pembelajaran daring, blended learning, maupun mobile learning. Namun, hingga kini pemanfaatannya di berbagai satuan pendidikan masih belum optimal, karena keterbatasan informasi dan keterampilan dari guru maupun peserta didik.
Untuk itu, pengembangan media pembelajaran berbasis QR-Code yang inovatif, aplikatif, dan mudah diakses dinilai penting guna meningkatkan kualitas pembelajaran serta mendorong transformasi digital pendidikan di Indonesia. Hal ini pun telah dilakukan oleh SMP Negeri 3 Satu Atap Tilamuta melalui pemanfaatan media pembelajaran berbasis QR-Code yang juga merupakan inovasi dalam proses pembelajaran dengan tujuan untuk meningkatkan pemahaman literasi digital murid. Media ini memungkinkan integrasi antara materi pembelajaran konvensional dengan teknologi digital secara praktis dan efisien. Dengan hanya memindai kode QR menggunakan perangkat seperti smartphone atau tablet, murid dapat mengakses berbagai sumber belajar digital, seperti video pembelajaran, artikel interaktif, infografis, hingga kuis daring.
Penerapan QR-Code dalam pembelajaran di SMP Negeri 3 Satu Atap Tilamuta memberikan pengalaman belajar yang lebih menarik, fleksibel, dan mandiri. Murid  tidak hanya dilatih untuk memahami materi pelajaran, tetapi juga diasah kemampuan mereka dalam mengakses, menyeleksi, dan mengevaluasi informasi digital yang merupakan inti dari literasi digital. Media ini juga mendorong kolaborasi, eksplorasi, serta meningkatkan keterlibatan aktif murid dalam proses belajar.
Dengan memanfaatkan QR-Code, guru dapat menyajikan materi pembelajaran yang lebih variatif dan interaktif, sekaligus memfasilitasi pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik generasi digital saat ini. Secara keseluruhan, strategi ini mampu menjadi tolak ukur antara perkembangan teknologi informasi dan kebutuhan peningkatan kompetensi literasi digital di lingkungan pendidikan.
Pemanfaatan media pembelajaran berbasis QR-Code diterapkan pada awal tahun 2024 Kemampuan literasi digital murid ditumbuhkembangkan sejak kelas VII melalui program Pemanfaatan media pembelajaran berbasis QR-Code dan banyak manfaat yang diperoleh murid melalui program PAMERAN QR-CO ini, diantaranya adalah (1) Membudayanya kegiatan membaca di sekolah (2) Kemampuan literasi digital murid meningkat (3) Meningkatkan aksesibilitas materi pembelajaran (4) Mendorong pembelajaran mandiri dan aktif (5) Minat belajar murid dengan pendekatan teknologi meningkat. (HS)
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI