Mohon tunggu...
heni an
heni an Mohon Tunggu... Sekretaris

Hobii saya membacaa dan menonton film .

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Bahaya Logam Berat dan Kimia Berbahaya dalam Air yang Digunakan Sehari - Hari

19 Juli 2025   10:22 Diperbarui: 19 Juli 2025   10:22 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber :https://www.mertani.co.id/id/post/

Air merupakan kebutuhan fundamental manusia yang tidak dapat tergantikan dalam kehidupan sehari-hari. Namun, kualitas air yang kita konsumsi seringkali terancam oleh kontaminasi logam berat dan bahan kimia berbahaya. Pencemaran ini dapat berasal dari berbagai sumber, mulai dari aktivitas industri, pertanian, hingga limbah domestik yang tidak dikelola dengan baik. Memahami bahaya yang mengintai dalam air yang kita gunakan sehari-hari menjadi langkah penting untuk melindungi kesehatan keluarga dan masyarakat luas.

Mengenal Logam Berat dalam Air Minum

Logam berat adalah unsur kimia dengan densitas tinggi yang dapat menjadi racun bagi organisme hidup, bahkan dalam konsentrasi yang relatif rendah. Berbeda dengan logam lainnya, logam berat memiliki karakteristik khusus berupa kemampuan untuk terakumulasi dalam tubuh organisme dan sulit untuk dieliminasi secara alami. Logam berat yang paling umum mencemari air minum antara lain timbal (Pb), merkuri (Hg), kadmium (Cd), tembaga (Cu), seng (Zn), arsenik (As), dan kromium (Cr).

Kontaminasi logam berat dalam air dapat terjadi melalui berbagai jalur, termasuk limbah industri yang dibuang langsung ke badan air, penggunaan pestisida dan pupuk dalam pertanian, korosi pipa air yang mengandung logam, serta aktivitas pertambangan. Logam berat memiliki sifat persisten, artinya tidak dapat terurai secara alami dan akan terus berakumulasi dalam lingkungan. Sifat bioakumulasi ini memungkinkan logam berat naik dalam rantai makanan dan akhirnya sampai ke tubuh manusia.

Jenis-Jenis Logam Berat Berbahaya

Timbal (Pb) merupakan salah satu logam berat yang paling berbahaya karena dapat menyebabkan kerusakan sistem saraf, terutama pada anak-anak. Paparan timbal dalam jangka panjang dapat mengakibatkan penurunan IQ, gangguan perilaku, dan masalah perkembangan kognitif. Merkuri (Hg) dikenal sebagai neurotoksin yang sangat berbahaya, dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan gangguan sistem saraf pusat.

Kadmium (Cd) berbahaya karena dapat merusak ginjal, tulang, dan sistem reproduksi. Logam ini juga diklasifikasikan sebagai karsinogen grup 1 oleh WHO. Arsenik (As) merupakan metalloid yang sangat beracun dan dapat menyebabkan kanker kulit, paru-paru, dan kandung kemih. Kromium (Cr) dalam bentuk heksavalen sangat berbahaya dan dapat menyebabkan iritasi kulit, masalah pernapasan, dan kanker.

Dampak Kesehatan dari Paparan Logam Berat

Paparan logam berat dalam jangka pendek dapat menyebabkan gejala akut seperti mual, muntah, diare, dan iritasi kulit. Namun, bahaya yang sesungguhnya terletak pada efek kronis dari paparan jangka panjang. Akumulasi logam berat dalam tubuh dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan serius, termasuk kerusakan organ vital seperti ginjal, hati, dan otak.

Sistem kardiovaskular juga dapat terganggu, menyebabkan tekanan darah tinggi, aritmia, dan peningkatan risiko penyakit jantung. Logam berat dapat merusak sel darah merah, menyebabkan anemia dan gangguan transportasi oksigen dalam tubuh. Pada wanita hamil, paparan logam berat dapat menyebabkan komplikasi kehamilan, kelahiran prematur, dan cacat lahir pada bayi.

Anak-anak merupakan kelompok yang paling rentan terhadap paparan logam berat karena sistem detoksifikasi mereka belum berkembang sempurna. Paparan pada masa kanak-kanak dapat mengakibatkan gangguan perkembangan kognitif, masalah pembelajaran, dan gangguan perilaku yang berlangsung hingga dewasa.

Sumber Kontaminasi dalam Kehidupan Sehari-Hari

Kontaminasi logam berat dalam air sehari-hari dapat berasal dari berbagai sumber yang sering tidak disadari. Pipa air tua yang terbuat dari timbal masih banyak ditemukan di bangunan lama dan dapat melepaskan ion timbal ke dalam air minum. Keran dan fitting yang mengandung timbal juga dapat menjadi sumber kontaminasi, terutama ketika air dibiarkan menggenang dalam pipa untuk waktu yang lama.

Aktivitas industri di sekitar sumber air menjadi penyumbang utama pencemaran logam berat. Pabrik tekstil, elektronik, dan kimia seringkali membuang limbah yang mengandung logam berat ke badan air tanpa pengolahan yang memadai. Pertambangan emas, tembaga, dan mineral lainnya juga melepaskan logam berat ke lingkungan melalui air asam tambang dan tailing.

Penggunaan pestisida dan pupuk dalam pertanian modern mengandung berbagai logam berat yang dapat mencemari air tanah dan air permukaan. Pembakaran bahan bakar fosil dan emisi kendaraan bermotor juga melepaskan logam berat ke atmosfer, yang kemudian turun bersama hujan dan mencemari sumber air.

Metode Deteksi dan Pencegahan

Deteksi logam berat dalam air memerlukan analisis laboratorium menggunakan teknik seperti Spektrometri Serapan Atom (AAS) atau Inductively Coupled Plasma Mass Spectrometry (ICP-MS). Tes air berkala sangat penting, terutama untuk sumur pribadi atau sumber air yang berisiko tinggi terkontaminasi. Tanda-tanda visual seperti perubahan warna, rasa, atau bau air dapat menjadi indikator awal adanya kontaminasi.

Water Quality Monitoring System (WQMS) merupakan sistem teknologi terintegrasi yang dirancang untuk memantau dan menganalisis kualitas air secara real-time atau berkala. Sistem ini menggunakan sensor-sensor canggih yang dapat mengukur berbagai parameter kualitas air seperti pH, dissolved oxygen, turbidity, conductivity, dan yang terpenting, konsentrasi logam berat dan kontaminan kimia lainnya. WQMS modern dilengkapi dengan teknologi IoT (Internet of Things) yang memungkinkan pemantauan jarak jauh dan pengiriman data secara otomatis ke sistem pusat, sehingga memungkinkan deteksi dini terhadap kontaminasi dan respons yang lebih cepat.

Pencegahan kontaminasi logam berat dapat dilakukan melalui berbagai cara. Penggantian pipa air tua yang mengandung timbal merupakan langkah preventif yang penting. Penggunaan sistem filtrasi air yang tepat, seperti reverse osmosis atau activated carbon, dapat mengurangi konsentrasi logam berat dalam air minum. Membiarkan air mengalir beberapa menit sebelum digunakan untuk konsumsi dapat mengurangi paparan dari pipa yang mengandung logam.

Untuk perlindungan jangka panjang, penting untuk memilih sumber air yang berkualitas dan memastikan sistem pengolahan air rumah tangga berfungsi dengan baik. Konsultasi dengan ahli kualitas air dapat membantu menentukan jenis treatment yang paling sesuai berdasarkan kondisi air spesifik di suatu daerah. Kesadaran masyarakat tentang bahaya logam berat dan tindakan preventif yang tepat merupakan kunci utama dalam melindungi kesehatan dari ancaman kontaminasi air.

Sumber :

https://www.mertani.co.id/post/logam-berat-dalam-air-ancaman-tersembunyi-dan-solusi-pemantauan-dengan-wqms

https://jurnalfarmasi.or.id/index.php/asta/article/download/306/176/2375

https://www.researchgate.net/profile/Tatang-Irianti/publication/328979897_Logam_Berat_dan_Kesehatan/links/5bee4c564585150b2bba1a76/Logam-Berat-dan-Kesehatan.pdf

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun