Di dalam dunia pekerjaan bos menjadi tokoh yang penting. Bos menjadi pihak yang akan membawa organisasi/ perusahaan menuju suatu arah tertentu yang tentunya adalah hal yang lebih baik. Selain itu, bos juga menjadi pihak yang memikil tanggung jawab baik untuk dirinya sendiri atau atas tugas yang diberikan dari pemilik atau owner.
Di mata karyawan bos dapat diinteprestasikan beragam. Bos ada yang diinteprestasikan sebagai tukang perintah. Ada juga yang dipresepsikan sebagai orang yang sewenang-wenang. Diantaranya segala interprestasi tersebut, mungkin bisa dikesampingkan dahulu semua. Hal tersebut merupakan tipikal-tipikal bos yang mengikuti pribadi masing-masing.
Namun, secara umum yang perlu kita tahui bos dapat diinteprestasikan sebagai fasilitator. Dikatakan sebagai fasilitator karena pertama bos telah memberikan kesempatan kita untuk bekerja dengannya untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.Â
Tanpa kesempatan ini, maka potensi apapun yang kita miliki tidak akan dapat dioptimalkan.Â
Selanjutnya, dari tugas-tugas yang diberikan bos yang akan kita kerjakan, secara tidak langsung akan mengasah kemampuan dan ketrampilan kita. Hal ini merupakan wujud pikiran positif kita dalam bekerja.
Ketika berbicara bos yang baik, maka adalah bos yang memiliki pemikiran positif dan tidak memiliki tendensi pribadi dalam pelaksanaan pekerjaan. Bos yang baik memiliki rencana-rencana untuk mencapai sasaran berupa menjaga ataupun meningkatkan produktifitas dan kita ditempatkan sebagai bagian dari rencana-rencana tersebut.Â
Ketika bos menjadikan kita sebagai bagian rencana dan tidak adanya tendensi pribadi hal tersebut akan membuktikan kita sebagai pribadi yang kompeten. Selain itu nuansa kerja positif juga akan kita dapat yang akan memberikan kita kebahagian dalam pekerjaan.