Amnesia Kebijakan

Amnesia merupakan sebuah kondisi hilang ingatan atau kehilangan memori kejadian tertentu, penderita amnesia sering kesulitan dalam mengingat pengalaman masa lalu maupun informasi yang baru. Penyakit amnesia dapat terjadi secara mendadak, jika dibiarkan dan tidak segera diatasi akan semakin parah. Penderita amnesia dapat diobati dengan cara terapi dengan teknik dan strategi pengaturan informasi supaya lebih gampang mengingatnya.

Amnesia bukan hanya terjadi pada manusia tapi dapat terjadi pada sebuah kebijakan hasil produk manusia. Penyakit amnesia kebijakan tidak mengenal jabatan dipusat ataupun didaerah, karena pada umumnya penyakit amnesia tidak dapat mengingat pengalaman ataupun informasi ada saat ini ataupun sebelumnya. Apabila hal ini terus terjadi kemungkinan besar kebijakan yang dibuat tidak konsisten berakibat masuknya virus yang merusak kebijakan itu sendiri.

Program langit biru merupakan kebijakan yang dibuat untuk mengurangi emisi gas buang agar polusi udara tidak semakin tinggi, namun kenyataannya kebijakan ini tidak berjalan seperti yang diharapkan. Yayat Supriatna pengamat transportasi pernah mengatakan Pemerintah ini banyak rencana dan wacana, tetapi tidak dijalankan sunguh-sungguh. 

Kebijakan uji emisi untuk kendaraan hanya sebuah simbolis dan slogan karena kendaraan yang telah lulus uji emisi seperti kendaraan angkutan umum yang tidak layak jalan bisa lolos akan uji emisi???

Sederet aturan mulai dari UU No. 22 tahun 2009 tentang lalu Lintas Angkutan Jalan, UU No.32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, Peraturan Menteri Lingkungan Hidup No.5/MENLH/8/2006 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor sampai Peraturan gubernur DKI Jakarta No.31 tahun 2008 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.

Implementasi dilapangan tidak berjalan efektif sehingga output yang diharapkan jauh dari apa yang di amanahkan dalam sederet undang  undang tersebut diatas. Dalam kehidupan sosial masyarakat polusi udara dapat menimbulkan berbagai penyakit, jika masyarakat banyak yang terkena penyakit maka masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan ekonominya, disamping itu negara mengalami pemborosan anggaran untuk mensubsidi bahan bakar minyak untuk dibakar habis oleh kendaraan umum tidak layak jalan maupun pribadi, gas buang kendaraan tersebut menjadi polusi semakin tinggi, seharusnya subsidi tersebut dapat dialokasikan ke sektor lain yang lebih bermanfaat.

Hal diatas merupakan kebijakan yang mengalami amnesia, dimana kebijakan tersebut sudah jauh sebelumnya akan tetapi karena tidak ada evaluasi dari kebijakan maka kebijakan tersebut tenggelam didasar samudra hitam. Saat ini negara Indonesia sedang menjadi sorotan mata dunia karena menjadi tuan rumah olah raga ASIA GAMES, barulah kebijakan  kebijakan yang sudah tengelam tadi muncul kembali akan tetapi mengalami amnesia karena tidak ingat harus memulai dari mana akhirnya tidak sistemik penanganannya.

Menurut suharto (2008) kebijakan sosial merupakan deskripsi atau evaluasi terhadap hasil  hasil pengimplementasian produk kebijakan sosial atau pencapaian tujuan suatu rencana pembangunan. Kebijakan sosial dalam pengertian ini menyangkut kegiatan analisis untuk melihat dampak atau pengaruh yang terjadi pada masyarakat, baik yang bersifat positif maupun negatif, sebagai akibat dari diterapkannya suatu peraturan , perundang  undangan, atau suatu program.

Amnesia kebijakan dapat diatasi seperti hal nya amnesia yang terjadi pada manusia melalui terapi kebijakan dimana setiap tahunnya melakukan evaluasi kebijakan, lalu dengan strategi konversi system seperti yang dilakukan Presiden Barack Obama dengan melakukan pertemuan dengan Presiden Terpilih Donald Trump. 

Dimana Presiden Obama mengundang Trump untuk membantu proses peralihan kekuasaan antara keduanya, membahas kebijakan  kebijakan yang strategis negara tersebut yang sudah ada maupun sedang berjalan sehingga Kebijakan Program Pembangunan Amerika berjalan sinergis siapa pun Presidennya.

Ini yang belum dapat dipahami dan dilakukan oleh para pejabat/pimpinan dipusat maupun didaerah, sehingga setiap berganti pejabat/pimpinan maka kebijakan  kebijakan lama yang telah dibuat dengan sudah payah dan memiliki tujuan yang baik hilang begitu saja bagai debu tertiup angin dan akan timbul kembali kebijakan tersebut  menjadi amnesia.