Mohon tunggu...
Hendro Adrian
Hendro Adrian Mohon Tunggu... Insinyur - Penggemar 'Dream Theater'

Pecinta cerita 'mountaineering'

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Escobar dan "El Chapo", Dua Raja Narkoba Paling Berbahaya

14 Desember 2018   14:59 Diperbarui: 15 Desember 2018   10:09 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Dunia pernah mengenal dua raja narkoba paling berpengaruh sekaligus paling berbahaya dan ditakuti : Pablo Escobar dan Joaquin 'El Chapo' Guzman Loera. Dua raja narkoba ini 'bertahta' pada kurun waktu yang berbeda namun saling berurutan. Escobar tewas diterjang peluru satuan polisi khusus Kolumbia yang bekerja sama dengan DEA pada 2 Desember 1993. Suatu kebetulan kalau tanggal-bulan kematiannya (212) kemudian menjadi angka keramat bagi salah satu ormas di Indonesia. 

Saat Escobar tewas, 'El Chapo' sedang mulai merintis karier internasionalnya di jaringan bisnis narkoba. Karier 'El Chapo' akhirnya juga tamat setelah untuk ketiga kalinya ditangkap militer Mexico yang bekerja sama dengan DEA pada 8 Januari 2016. DEA ('Drug Enforcement Administration') adalah lembaga penegak hukum federal Amerika di bawah Departemen Kehakiman yang bertugas memerangi segala sesuatu yang berhubungan dengan narkotik dan obat-obatan terlarang.

Selama masa kejayaan mereka, selain menebar teror dan ketakutan, masing-masing juga telah berhasil mengumpulkan kekayaan dalam jumlah yang tidak masuk akal. Membandingkan 'kehebatan' antara Escobar dan 'El Chapo' secara langsung sulit dilakukan, karena mereka berjaya pada kurun waktu berbeda. Komoditi serta pangsa pasar yang mereka geluti berbeda dan pesaing mereka juga berbeda. Tulisan di bawah ini mungkin bisa memberi sedikit gambaran akan kekuatan dan pengaruh mereka.

Pablo Escobar
Lahir dari keluarga petani sederhana di Rionegro, daerah pedesaan di Meddelin, Kolumbia Utara. Memulai karirnya dengan melakukan berbagai kejahatan kecil. Pada akhir 1970-an, ia dan beberapa rekan mulai menyelundupkan kokain keluar dari Kolombia. 

Pada 1980-an, kartel Medellin yang dipimpinnya telah menguasai jalur pengiriman kokain ke Amerika. Pada akhir dekade itu, Escobar berhasil memonopoli 80% pasokan kokain ke Amerika dengan rata-rata menyelundupkan 15 ton ke Amerika setiap hari. 

Pendapatan dan kekayaannya sulit diukur, diyakini ia meraup sekitar 400 juta dolar Amerika per minggu pada masa-masa tersebut. Ditaksir, keseluruhan nilai kekayaan Escobar mencapai sekitar 30 miliar dolar Amerika. Hampir senilai harta Mark Zuckerberg, boss media-sosial.

Escobar tidak mengurusi komoditi lain kecuali kokain dengan pangsa pasar utama Amerika dan sebagian kecil Eropa Barat. Kartel Meddelin yang dipimpinnya hampir tidak mempunyai pesaing bisnis. Satu-satunya pesaing utama adalah kartel Cali, tetapi pangsa pasar mereka berbeda sehingga tidak pernah terjadi konflik antara keduanya.   

Escobar menghabiskan banyak uang untuk kegiatan sosial. Membangun apartemen, lapangan sepak bola dan membagikan uang kepada orang miskin. Tindakan amal ini memberinya popularitas di kalangan masyarakat awam dan mendukung citranya sebagai seorang manusia. 

Di puncak kejayaannya, Escobar mencoba untuk berkarier di politik tapi kalangan politisi tidak bisa menerima kehadirannya. Penolakan ini menyebabkan Escobar mulai memposisikan diri berhadapan langsung dengan pemerintah. Kartel Meddelin mulai terlibat dalam berbagai tindakan teror, termasuk pemboman di tempat umum dan pembunuhan sadis terhadap kalangan pejabat pemerintah serta politisi, diantaranya Menteri Kehakiman Rodrigo Lara. 

Akibatnya, Escobar dianggap sebagai musuh negara nomer satu, gerak-geriknya diawasi ketat dan mulai diburu oleh satuan polisi khusus Kolumbia yang dibantu oleh DEA. Pemerintah Kolumbia berusaha menutup operasinya. Bentrokan antara pemerintah dan geng narkoba meletuskan gelombang kekerasan selama bertahun-tahun di Kolombia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun