jauh di tahun 1987 terjadi tragedi bintaro dimana itu adalah sesama kereta api , itu juga terjadi karena human error
si masinis menjalankan kereta sebelum diizinkan berangkat dan bertanya pada penumpang yang tidak mengerti apa apa untuk jalan apa tidak, sehingga terjadilah kecelakaan kereta api terbesar di Indonesia.
sejarah kelam terulang lagi namun dalam versi mini dan objek yang berbeda
yakni kereta versus mobil truk tangki, dimana truk dan kereta mengalami kebakaran yang hebat.
penyebabnya bisa banyak kemungkinan, bisa terlambat turunnya palang pintu , bisa sistemnya atau petugas jaganya , atau bisa si mobil yang ngebut dan keduluan masuk ,trus terhalang mobil depannya
itu semua dugaan yang ada, namun satu hal yang pasti
itu adalah ketidak sabaran si pengemudi.
beberapa pihak mulai mempolitisi kasus ini tidak kepalang dari penjaga pintu sampai menteri pun di salahkan
kalo bicara salah ya banyak, kenapa sopir itu bisa dapat SIM , apa tidak di tes jika ada SIM
kenapa PERTAMINA merekrut sopir yang bermental angkot atau yang niat tidak sampai menjadi pembalap F-1...
janganlah kita menyalahkan Gubernur dan wakilnya. karena di Indonesia ini semua harus dianggarkan , dibahas dulu , direvisi dulu dengan dewan dsbnya...