Mohon tunggu...
Hendri Bun
Hendri Bun Mohon Tunggu... karyawan swasta -

www.bunhendri.com; Co-founder PT Mitra Pembelajar; Berpengalaman 15 tahun di industri pelatihan; Points of You Practitioner Certification by POY Singapore; Training for Trainer MBTI by Edutraco; Becoming an Excellent Trainer by PT Mitra Pembelajar; Author ‘505 Game: Dinamika Kelompok untuk Membangun dan Membentuk Tim yang Solid’; Berpengalaman melakukan berbagai pelatihan dengan sejumlah tema: team building, supervisory-leadership, communication, coaching, dan writing; Introvert EKSTRIM yang sukses beradaptasi menjadi Ekstrovert

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Break Our Limit!

6 Januari 2016   15:30 Diperbarui: 6 Januari 2016   16:06 184
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto di atas adalah kenangan yang tidak bakal aku lupakan. Diambil pada hari Jumat, 25 Desember 2015 jam 05.30, foto tersebut menjadi saksi aku (dan keluargaku) pernah berada -atau tepatnya terseret- dalam lautan kemacetan raya jelang libur natal dan tahun baru 2015.

Bagaimana cerita lengkapnya?

Kamis, 24 Desember 2015 jam 04.15. Mobilku keluar dari garasi rumah dengan tujuan jelas: Purwokerto. Dengan semangat penuh keceriaan, kami sekeluarga sudah membayangkan serunya perjalanan kali ini. Refleksi dari perjalanan pulkam kami sebelum-sebelumnya, kami akan tiba di Cikampek pas matahari terbit, menelusuri pantura kurang lebih 3 jam sebelum masuk tol Palimanan-Pejagan, menghirup aroma bawang sepanjang brebes dan tiba di Purwokerto jam 16.00 atau 17.00. Tahun ini kami yakin akan tiba lebih awal karena ada tol Cipali, yang konon bisa memotong waktu hampir 2 jam. Jadi kami sudah membayangkan jelang makan siang kami sudah tiba di tujuan.

Kenyataannya apa yang terjadi?

Yup. Lepas dari tol Slipi, kepadatan sudah menunggu kami. Memang sebelumnya aku sudah cek di twitter bahwa lalu lintas ke arah Cikampek padat. Tapi aku pikir, sepadat-padatnya jalan tol seberapa sih padatnya. Jadi the show must go on.

Jam 08.00, kami baru sampai tol kuningan.
Jam 12.00 lolos simpang Cawang.

Aku cek twitter, info kepadatan karena kendaraan keluar masuk rest area km 19. Ok ... lanjut. Untung kami bawa bekal, jadi kami bisa lunch di mobil. Yang sedikit menyiksa adalah panggilan alam yang untungnya bisa teratasi dengan sedikit menahan dan kurangi minum.

Jam 14.00 lolos Bekasi Timur. Dekat rest area KM 19 kami pikir mau masuk sebentar. Tetapi gak jadi karena ramai. Kami pun lanjut.
Jam 15.30 tiba di Cikarang Utama.
Jam 17.30 sampai rest area KM 39. Kami sudah tekatkan masuk untuk beli makan malam, buang-buang yang sudah penuh, sama isi bensin. Hampir satu jam kami di sana dan jam 18.30 kami melanjutkan perjalanan.

Karawang-Cipali lancar. Dengan kondisi itu aku perkirakan paling lambat jam 23.00 kami bisa tiba di Purwokerto. Jelang pintu keluar Cipali, kepadatan terjadi. Tetapi tidak seberapa karena lumayan mengalir. Masuklah kami ke Tol Palimanan-Kanci sekitar jam 21.00. Lancar ... sampai tol Pejagan. Kemacetan jilid kedua terjadi di sini. Dan kali ini terasa menyiksa selain karena stamina yang sudah berkurang, diperparah dengan kondisi jalan yang tidak memadai --banyak lubang dan minim penerangan--. Diperparah dengan ketidaktahuan aku sampai KM berapakah tol ini berujung. Jadi sepanjang jalan aku gamang.

Singkat cerita jam 04.00 (sudah 24 jam perjalanan) kami keluar tol pejagan. Menelusuri daerah Prupuk-pinggiran kali yang banyak petani bawang, sampai jam 05.15 kami benar-benar berhenti karena ulah sebagian pengendara yang mengambil jalur lawan dan mentok di ujung karena jalan terkunci. Jadilah kami ramai-ramai keluar, menghirup udara segar, meluruskan badan, bersosialisasi, dan selfie-an. Hampir 1 jam kami di sana, dan perjalanan lanjut dengan relatif lancar.

Jumat, 25 Desember 2015 jam 09.30, sampailah kami di tujuan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun