Mendapat murid pertama paling sulit, kesulitan berikutnya mempertahankan murid terus berlatih meskipun sabuk hitam sudah ditangan. Prioritas orang terus berubah seiring fase kehidupan. Ditambah lagi banyak pilihan olah raga yang lebih ‘aman dan fun’ diluar membuat persaingan makin ketat.
Jadi buat apa melakukan ini semua?
Instruktur saya melepas dunia corporate dengan pangkat terakhir sebagai manajer. Dari dulu dia memang suka dengan dunia fitness, nutrisi dan bela diri. Sebagai sampingan, dia mengambil kursus personal trainer. Sebagai salah satu murid paling senior dan berbakat, Master menawarkan dia mengambil alih sekolah bela diri dibawah naungan organisasi yang sama.
Dia mengaku tidak suka dengan dunia coporate. Posisi keuangan dia memang sudah mantap berkat beberapa investasi property. Sebagai qualified personal trainer, dia membuka kelas one-to-one dan group training di taman terbuka ketika masih kerja kantoran sekaligus ajang memasarkan sekolah bela diri.
Saya tidak ragu passion mendorongnya berganti karir 180 derajat. Tapi dia juga tidak bodoh langsung banting stir begitu saja tanpa pegangan jelas sebelum melepas karir corporate.
Semoga sukses bagi Anda yang ingin membuka sekolah bela diri!
Hendra Makgawinata
Sydney, 03/02/2017