Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Safari Politik Vis A Vis Konten Kreator

3 Mei 2023   15:00 Diperbarui: 4 Mei 2023   05:08 1696
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Pemilu (sumber: shutterstock via kompas.com)

Perhelatan Pemilu saat ini mungkin telah diwarnai berbagai upaya dari masing-masing kandidat untuk meraih dukungan dari berbagai pihak. 

Khususnya bagi para remaja, atau kalangan awam, yang lebih mudah dipengaruhi melalui sosial media. Dimana mereka adalah target utama pemilih yang seolah dapat dengan mudah dipengaruhi.

Sudah ada beberapa kandidat yang secara resmi mengikrarkan diri untuk maju sebagai calon Presiden ataupun legislator pada pemilu tahun depan. 

Dengan berbagai macam kampanye yang secara masif telah dilakukan oleh masing-masing calon dan pendukungnya. Namun sepertinya kampanye saat ini lebih mengarah pada media digital. Sebuah area yang memang didominasi oleh kalangan muda.

Safari politik seolah hanya ceremony yang dapat dijadikan upaya menggiring opini publik, yang secara sadar juga mempengaruhi prediksi suara melalui berbagai survey di media digital. 

Ada semacam upaya coba-coba, yang dilakukan oleh para kandidat. Dengan melihat perspektif publik melalui berbagai media yang dibuat oleh para pendukungnya. Seolah memetakan animo masyarakat terhadap para calon.

Posisi saling berhadapan (vis a vis) ini sepertinya menjadi ajang pembuktian bagi para kandidat. Untuk memulai survey yang dirasa dapat memberi pandangan atau ekspektasi publik terhadap calonnya. 

Apakah sesuai dengan pilihan mayoritas, atau dirasa belum tepat seperti harapan publik. Inilah kiranya teori politik yang dapat dianalisis belakangan ini. Melalui pendekatan media berupa konten kreatif.

Bahkan setiap kandidat punya akun sosial media yang menjadi arena kampanye dari para konten kreatornya. Mereka berlomba-lomba mendulang followers atau pengikut dari kalangan anak muda. 

Berikut dengan kebijakan-kebijakan yang disosialisasikan dan populis bagi generasi kekinian. Jauh dari kegiatan kampanye terbuka yang belakangan waktu selalu jadi prioritas setiap kampanye.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun