Ada satu hal dari peninggalan masa lalu yang masih dipakai hingga kini dalam urusan pertanian, yakni bajak. Keterlibatan hewan ternak seperti kerbau, dibuktikan melalui salah satu relief yang terdapat di Candi Borobudur. Sekiranya kajian-kajian mengenai kegiatan pertanian masyarakat pada masa lampau adalah bagian penting dari sejarah pertanian di Indonesia kini.
Belajar dari masa lalu adalah hal yang utama bagi masyarakat yang berkebudayaan. Baik dalam menghadapi musim tanam, hingga teknik cara pengolahannya. Hal ini dapat kita ketahui dari lontar peninggalan masyarakat Bali, yakni Sri Purana Tattwa.
Bukan sekedar mengedepankan kemajuan teknologi dengan meninggalkan adat dan budaya masyarakat Indonesia. Karena khasanah budaya itu lahir dan berkembang tidak lain bertujuan untuk memberi hikmah pada masa-masa yang akan datang. Prinsip bertani sama halnya dengan prinsip berkehidupan, semua harus dikembalikan kepada Sang Pencipta.
Tradisi bertani merupakan hasil dari proses sejarah dan budaya yang berkembang sejak masa lalu. Agar dapat terus menjadi pondasi utama ketika kita membahas mengenai konsep pertanian. Melalui pendekatan yang humanistik dan berkonsep alami, sebagai bentuk penghormatan terhadap nenek moyang bangsa Indonesia yang katanya agraris ini. Semoga bermanfaat.