Mohon tunggu...
Hendra Fokker
Hendra Fokker Mohon Tunggu... Guru - Pegiat Sosial

Buruh Kognitif yang suka jalan-jalan sambil mendongeng tentang sejarah dan budaya untuk anak-anak di jalanan dan pedalaman. Itu Saja.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sayu Wiwit Ratu Perang Gunung Raung

15 Juli 2021   03:26 Diperbarui: 15 Juli 2021   03:31 2918
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Blambangan adalah sebuah Kerajaan bercorak Hindu yang terletak di ujung timur Pulau Jawa. Kerajaan ini mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Tawang Alun pada tahun 1645. Pada masa awal kedatangan VOC Belanda di Blambangan, konflik-konflik mulai terjadi dengan para pemuka kerajaan.

Konflik inilah yang kelak menimbulkan perang besar antara pasukan Blambangan yang dipimpin oleh Wong Agung Wilis dan Mas Rempeg melawan VOC pada tahun 1767.

Tujuan utama VOC berkeinginan menguasai Blambangan tidak lain karena sumber daya alamnya yang melimpah. Monopoli perdagangan di Selat Bali sudah tentu menjadi agenda tetapnya sebagai kongsi dagang berbasis militer penganut kolonialisme.

Ikatan kuat antar Kerajaan Blambangan dengan Bali, mengendurkan agenda VOC untuk menaklukkan secara frontal. Dalam hal ini, siasat pengakuan kedaulatan VOC terhadap Kerajaan-Kerajaan Jawa membuat Blambangan mengikuti kehendak merubah struktur pemerintahannya.

Sebutlah Wong Agung Wilis, ia diangkat oleh VOC menjadi Raja Blambangan dengan maksud dapat dikontrol kebijakannya. Tapi tunggu dulu, Wong Agung Wilis justru memiliki siasat sebaliknya. Tatkala ia melihat keunggulan VOC dalam persenjataan, maka diaturlah siasat yang kelak mengakibatkan Perang Wilis.

Dari Perang Wilis Hingga Puputan Bayu

Wong Agung Wilis mengobarkan Perang Wilis pada Agustus 1767 untuk melawan kolonisasi VOC di Blambangan. Ia membagi pasukannya menjadi dua kelompok yang berbeda. Satu kekuatan diserahkan kepada Mas Rempeg (Pangeran Jagapati) sebagai kekuatan pendukungnya.

Tahun 1768 Wong Agung Wilis berhasil ditangkap dan diasingkan ke Ambon. Dengan begitu Perang Wilis sebagai wujud perlawanan rakyat Blambangan dapat dikatakan berakhir. Walau dalam perjalanan pengasingannya, ia berhasil melarikan diri dan bergabung dengan Kerajaan Bali.

Tetapi Jagapati berhasil mengundurkan diri untuk kelak kembali menggelorakan Perang Bayu. Sebuah perang Puputan yang membuat VOC mengalami kerugian besar.

Perang Bayu yang berkobar hingga dua kali dan melibatkan seluruh rakyat Blambangan ini dianggap sebagai salah satu Perang Puputan yang memakan banyak korban. Terhitung hingga 60.000 jiwa gugur dalam pertempuran ini di kedua belah pihak.

Semangat perlawanan Wong Agung Wilis yang diteruskan oleh Jagapati, ternyata memikat Ratu Perang Gunung Raung untuk ikut terlibat. Sayu Wiwit namanya, yang memimpin ribuan rakyat Gunung Raung untuk turut serta terlibat membela Jagapati melawan VOC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun