Mohon tunggu...
Hendra Fahrizal
Hendra Fahrizal Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Certified Filmmaker and Script Writer.

Hendra Fahrizal, berdomisli di Banda Aceh. IG : @hendra_fahrizal Email : hendrafahrizal@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Permainan Hidup

22 Januari 2023   22:17 Diperbarui: 22 Maret 2024   16:44 260
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokter Amrin, SpoG, dibantu perawat Susi, melakukan prosedur transfer embrio ke seorang pasien perempuan. Wajah si dokter terlihat santai layaknya orang sedang memotong kuku, berbeda dengan wajah pasien yang tegang.

"Ambilkan kateter," Amrin memerintahkan Susi. Susi tak bergeming. Ia terlihat termenung. Amrin melirik ke Susi lalu tersenyum. "Susi!" kali ini suara Amrin agak meninggi.

Susi setengah tersentak. Ia lalu mengambil gunting sesuai permintaan Amrin. Amrin memakluminya. Sejak bayinya didiagnosa mengidap keterbelakangan mental, Susi memang sering termenung.

Amrin lalu mengambil sebuah tabung kecil berisi cairan. Ia membaca tulisan yang tertera pada label putih yang melekat pada tabung itu. "Ibu Saras ya?"

Pasien yang bernama Saras mengangguk.

Dokter Amrin lalu menyedot cairan itu, lalu memasukkannya ke rahim ibu Saras menggunakan kateter. Hanya lima menit, proses transfer embrio-pun selesai.

"Sudah beres, bu. Sebentar saja kan? Dua embrio. Kalau keduanya berhasil jadi janin ibu bisa punya anak kembar," ujar Amrin sembari menggeser monitor USG ke arah pandang pasien. "Itu lihat, embrionya berdekatan. Mereka akan berteman disitu," Amrin berseloroh.

"Peluang berhasilnya kira-kira bagaimana, dok?" tanya si pasien perempuan berusia sekitar 35 tahun.

"Ora et labora, bu. Berdoa dan berusaha. Usahanya sudah. Tinggal berdoa," jawab Amrin diplomatis.

Dokter Amrin baru saja melakukan tahapan terakhir dari proses In Vitro Fertilization yang orang lebih mengenalnya dengan istilah bayi tabung. Embrio yang dimasukkan adalah hasil penggabungan sperma dan ovum yang dibiakkan selama tiga hari di dalam sebuah wadah tabung sebesar telunjuk. Karena itu disebut bayi tabung. Setelah sperma dan ovum dievaluasi pada hari keempat dan dinyatakan sebagai embrio yang sehat, embrio akan dikeluarkan dari tabung lalu dimasukkan ke rahim untuk dibiarkan berbiak selama 9 bulan selayaknya orang hamil normal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun