Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Nature Artikel Utama

Cara Pintar Mengelola Aneka Limbah Dapur

28 September 2021   17:00 Diperbarui: 29 September 2021   11:47 872
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Memanfaatkan limbah dapur | Foto: Shutterstock/Marina Lohrbach via kompas.com

Atau bisa juga dimanfaatkan buat kerajinan dengan diwarnai dan ditempatkan kembali di sela batang atau tanaman. Buat memperindah tampilan taman.

Jadi, kalau memanfaatkan ulang soal limbah dapur yang organik ini, seperti sebuah cerita yang tiada habisnya. Ada banyak cara untuk memanfaatkannya agar tidak terbuang begitu saja. 

Pusat Daur Ulang (PDU) Sampah di Jambangan, Surabaya; salah satu strategi pengelolaan sampah (foto: suarasurabaya.net/Abidin)
Pusat Daur Ulang (PDU) Sampah di Jambangan, Surabaya; salah satu strategi pengelolaan sampah (foto: suarasurabaya.net/Abidin)

Mengatasi Sampah Non Daur Ulang 

Limbah dapur yang tidak bisa didaur ulang kebanyakan berasal dari wadah kertas atau plastik sebagai alas bahan mentah. Atau bahan seperti aluminium foil, styrofoam, kaleng, dan botol kaca yang juga kerap dipakai sebagai wadah makanan.

Kalau masih punya banyak waktu dan kreatif, bahan seperti kertas tentu masih bisa diolah kembali. Misalnya kertas-kertas yang sudah terkumpul banyak tadi dihancurkan menjadi bubur kertas dan kemudian dicetak kembali.

Tapi kalau penginnya gampang ya dikumpulkan saja dulu. Kalau sudah banyak, bisa dijual ke pengepul. Atau berikan saja cuma-cuma kepada pemulung untuk amal.

Memisahkan sampah kalau masih di tahap rumah tangga, tentu masih bisa dimungkinkan. Namun sering kali juga sampah yang terbuang ini walaupun mungkin sudah ada bak sampah terpisah, lebih banyak waktu pengangkutannya ke depo sampah, baur kembali.

Tapi setidaknya, cara kita di tahap pertama ini juga penting dan perlu. Minimal sudah membantu program penyelamatan lingkungan, walaupun skala mini. 

Jika kesadaran ini tumbuh bersama, efeknya tentu juga menjadi besar, bukan?

Selamat mengelola limbah dapur...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun