Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Cara Menulis (Menuangkan Gagasan Menjadi Tulisan)

3 Juni 2021   18:32 Diperbarui: 3 Juni 2021   18:32 846
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menulis berdasarkan pengalaman dan sesuai minat lebih mudah untuk menerapkannya (foto: pexels.com/Anthony Shkraba)

Terlepas dari banyaknya teori yang dikuasai tersebut, tentu untuk membuat sebuah tulisan baru, bisa jadi gampang-gampang susah. Gampangnya, kalau itu ide murni. Misalnya menceritakan pengalaman sendiri. Itu cara menulis yang paling mudah. Hanya yang mengalami yang tahu persis. Orang lain, belum tentu juga memiliki pengalaman pribadi yang sama dengan si penulis tadi.

***

Berkebalikan dengan itu, menulis bisa jadi dianggap susah. Bilamana hal ini si penulis belum atau tidak memiliki tema besar atau sesuatu "isu" yang hendak diangkat. Jadinya, ya memang susah. Menulis dianggap tidak mudah bin gampang.

Namun, kalau "ide dasar" sudah ketemu, langkah ini akan lebih mudah diteruskan. Tinggal menentukan bagian mana yang hendak diangkat. Sebab, satu tema besar, bisa dipecah ke banyak sub tema.

Berangkat dari situlah, maka langkah selanjutnya adalah mengumpulkan data pendukung terlebih dulu. Baru kemudian nanti memilih dan memilah kembali hasil penemuan dari data pendukung tadi.

Misalnya, komputer yang saya pakai untuk menulis ini makin lama sepertinya makin lambat cara beroperasinya. Mau tak mau, saya akan cari tahu jawabannya. Tentu akan bermula dari indikasi, tanda-tanda yang ada. Lalu mencari tahu penyebabnya apa. Kemudian langkah apa yang akan diambil, solusi menyelesaikan masalah.

Nah, sebenarnya kejadian ini tidak pernah atau tidak terpikirkan akan menjadi "ide atau isu" dalam membuat tulisan. Tapi tetiba bisa muncul begitu saja. Gampang to sebenarnya, kalau berurusan dengan masalah ini. Tinggal bagaimana cara mengeksekusinya. Menuangkannya menjadi sebuah tulisan yang enak dibaca.

***

Tentu kalau kita menulis, kita juga perlu memahaminya dulu. Sebab tulisan itu akan dikonsumsi publik. Jadi aneh dan janggal, kalau yang menulis sendiri merasa tak betah dengan hasil karyanya. Bagaimana dengan pembaca nanti, malah tidak nyaman, bukan?

 "Tulisanku kok begini?  Tidak enak dibaca. Menjemukan. Tak runut dan mengalir. Dan seterusnya..."

Syukurlah kalau penulis memiliki kepekaan seperti ini. Artinya, ia sadar dan mengerti kekurangannya. Mana yang perlu diperbaiki, supaya ke depan bisa membuat karya lebih baik lagi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun