Pada Sabtu, 8 Mei 2021, Walikota Surabaya, Eri Cahyadi, meresmikan Museum Olahraga Surabaya (MOS) dan juga rehabilitasi Gelora Pancasila, yang bertempat di kompleks Gelora Pancasila, kawasan jalan Padmosusastro-Indragiri. Dalam kesempatan ini hadir juga Menteri Sosial Republik Indonesia yang juga mantan Walikota Surabaya, Tri Rismaharini.
Peresmian ini  dihadiri langsung oleh para atlet yang telah menyumbangkan barangnya untuk koleksi MOS. Selain itu juga diikuti secara virtual oleh para atlet dari tempatnya masing-masing.
Dalam ceritanya, Risma mengatakan bahwa perjuangan untuk membangun museum ini cukup lama waktunya, karena harus mengumpulkan koleksi yang ada di dalamnya. Ia bahkan menghubungi langsung para atlet agar mau menyumbangkan barangnya untuk koleksi museum ini.
Peresmian MOS merupakan mimpi Risma sejak masa jabatan periode pertamanya, Â agar anak-anak Surabaya bisa ikut terpicu untuk bisa berprestasi di bidang olahraga. Sebab, menurutnya setiap anak memiliki kemampuan di bidangnya masing-masing. "Tak hanya di bidang akademik, mereka bisa saja berprestasi di bidang olahraga ataupun musik. Semuanya harus kita dukung."
Surabaya memiliki banyak atlet yang sukses membuat harum nama Surabaya. Bukan hanya di kancah nasional, namun juga internasional. Sehingga, berpredikat Kota Pahlawan. Surabaya sudah selaiknya memiliki Museum yang didedikasikan bagi para atlet. Sebab baginya, atlet juga merupakan pahlawan.
Dengan peresmian MOS yang sempat tertunda sejak Desember 2020 lalu, maka nantinya para pengunjung bisa melihat secara langsung koleksi pribadi dari para atlet kebanggaan Surabaya seperti Alan Budikusuma, Rudy Hartono, Minarti Timur, Lilies Handayani, Andik Vermansyah, Evan Dimas, dan lain-lain.
Menariknya, MOS yang terdiri dari bangunan 2 lantai seluas 501 meter persegi ini dilengkapi dengan teknologi Augmented Reality (AR). Sehingga pengunjung bisa berfoto bersama dengan atlet yang dipilihnya. Penempatannya sendiri ada di dekat pintu keluar. Jadi hasil foto tiga dimensi tersebut bisa menjadi cinderamata untuk dibawa pulang.
MOS sudah memiliki 235 jenis koleksi. Ratusan koleksi tersebut terbagi menjadi tiga jenis. Pertama, koleksi historika yakni koleksi yang diperoleh dari hasil temuan, hasil escavasi atau bukti materil bersejarah berjumlah sekitar 169 buah.
Kedua, koleksi heraldika yaitu tanda penghargaan atau jasa, kepangkatan, lambang atau logo sebanyak 65 buah.Â