Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Perawat, yang Dicinta tapi Terlupa

17 Maret 2021   16:30 Diperbarui: 18 Maret 2021   07:59 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi seorang perawat adalah tugas kemanusiaan yang luar biasa. Ya, bayangkan saja kalau di rumah sakit. Ada yang pernah menginap? Hehe, jangan ya! Apalagi kondisi Covid-19 yang kian banyak variannya. Bisa-bisa malah tak sembuh-sembuh. Terbayang-bayang hal yang menakutkan malahan.

Nah, salah satu tugas perawat yang kasat mata biasanya adalah memeriksa kesehatan pasien sesuai dengan tahapan proses keperawatan. Seperti memeriksa tanda vital berupa tensi, suhu tubuh, tekanan darah. Bisa juga mengecek kadar gula darah dan memasang selang oksigen atau infus.

Perawat yang bertugas di sebuah ruang opname biasanya selalu memantau dan memberi penilaian atas kondisi pasien yang menjadi tanggung jawabnya. Sehingga, bersama dokter ia dapat membantu mengembangkan rencana perawatan yang sedang berjalan.

Seorang perawat juga harus bisa memberikan motivasi yang positif untuk pasien. Hal ini dilakukan dengan memberikan semangat diri agar tingkat kesembuhan pasien bisa lebih tinggi.

Pada beberapa kasus, perawat juga dituntut untuk ekstra sabar. Tidak saja terhadap si pasien. Kadang juga kepada keluarga si pasien. Kalau yang pengertian dan punya 'rasa', tidak akan 'makan hati'.  Tapi jika sebaliknya, maka pangkal persoalan bisa berujung runcing. Maka diperlukanlah teknik dan keterampilan komunikasi yang baik.

Melihat dedikasi dari perawat, pada 2017 silam, lembaga survei kelas dunia asal Inggris bernama Ipsos Mori, merilis peringkat kepercayaan publik terhadap beberapa profesi di dunia. 

Hasil survei yang dikeluarkan pada November 2017 tersebut menyebutkan bahwa profesi perawat menduduki ranking satu dalam mendapatkan kepercayaan publik, dengan presentasi sebesar 94 persen. Wow, luar biasa tinggi...

Ah, jadi teringat dengan film lama (1998) yang dibintangi oleh artis kawakan Robin Williams berjudul Patch Adams. Sebuah film laris berdurasi 115 menit semi biografi yang dibuat dengan alur drama berbumbu komedi. 

Memang dalam film itu tokoh utama bukan berprofesi sebagai perawat, tapi dokter yang juga kerap menjadi perawat pasien. Metode baru yang dilakukan  dr. Hunter "Patch" Adams dengan cara menghibur pasien, justru bisa meningkatkan kualitas hidup mereka.

Selamat merayakan kegembiraan di hari ini, khususnya buat saudara/i yang berprofesi sebagai perawat. Jasamu juga luar biasa buat kemanusiaan...

17 Maret 2021, Hari Perawat Nasional
Hendra Setiawan

*) dirangkum dari berbagai sumber
**) Selanjutnya: Terima Kasih Perawatku

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun