Mohon tunggu...
hendra setiawan
hendra setiawan Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar Kehidupan. Penyuka Keindahan (Alam dan Ciptaan).

Merekam keindahan untuk kenangan. Menuliskan harapan buat warisan. Membingkai peristiwa untuk menemukan makna. VERBA VOLANT, SCRIPTA MANENT.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Pare, Manis Rupamu tapi Pahit Rasamu

24 Januari 2021   19:21 Diperbarui: 24 Januari 2021   19:25 501
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada pertengahan bulan ini, sudah kali ketiga bisa memetik pare yang tumbuh di halaman depan rumah. Tanaman baru karena yang lama sudah mengering dan mati.

Daripada cuma iming-iming hasilnya, baiklah, saatnya berbagi kisah. 

Momordica Charantia. Lho, kok namanya mirip dengan situasi sekarang ini, ya? Karantina. Ya, itu adalah nama latin dari Pare. Sayuran olahan yang terkenal jadi salah satu item siomay.

Jenis tanaman yang rasanya pahit ini merupakan anggota keluarga dari mentimun (Cucurbitaceae). Ia biasanya tumbuh di daerah beriklim tropis seperti Indonesia.

Pare memiliki beberapa sebutan berbeda-beda di tiap daerah. Di daerah Jawa Barat, disebut paria. Di daerah Sumatera disebut pepare. Di Eropa buah ini disebut dengan nama Bitter Mellon.

Menurut National Nutrient Data Base (USDA),  pare ternyata kaya nutrisi, seperti vitamin A dan C, folat, niacin, asam pantotenat, rhiboflavin, thiamin, serta pyridoxine. Pare juga merupakan sumber energi, protein, karbohidrat, dan serat.

Tak hanya itu, pare juga mengandung senyawa lain seperi kalium, kalsium, zat besi, sodium, mangan, karoten, dan lutein-zeaxanthin. Semua kandungan dalam pare tentu sangat dibutuhkan tubuh.

Kaya Manfaat

Meskipun tanaman in mudah ditemukan di pasar, tapi ia sebenarnya bukan tanaman yang tidak bisa setiap saat bisa ditemukan, alias musiman. Dari beragam sumber, pare memiliki banyak manfaat untuk kesehatan.  Selain berguna untuk nutrisi tubuh, pare ternyata juga bisa untuk perawatan kecantikan kulit dan rambut.

Mengutip dari sini, setidaknya ada 25 manfaat pare untuk kesehatan. Antara lain (lengkapnya silakan lihat sumber, ini rangkuman):

1.      Menyehatkan pencernaan, yaitu bisa mencegah datangnya masalah kenaikan asam lambung

2.      Membantu pencernaan terhadap masalah sembelit, dengan cara membantu buang air besar (BAB) dengan mudah

3.      Menurunkan sensitivitas tubuh  terhadap beberapa jenis makanan

4.      Menjaga berat badan, karena pare berkhasiat mampu membuat perut merasa kenyang dengan lebih cepat

5.      Mengatasi diabetes, sebab pare bisa membantu menjaga keseimbangan kadar gula darah dan beberapa jenis hormon, termasuk hormon endokrin. Di samping itu, pakar kesehatan juga menyebut pare bisa membantu proses penyembuhan batu ginjal.

6.      Membantu mengobati HIV/AIDS secara tidak langsung. Hal ini berdasarkan tes laboratorium yang diterbitkan dalam Journal of Naturopathic Medicine, menunjukkan bahwa komposisi fitokimia dalam pare menghambat aktivitas human immunodeficiency virus (HIV). Pare memberikan efek tambahan dalam kombinasi dengan pengobatan AIDS.

7.      Menyehatkan mata, karema pare mengandung beta karoten dan vitamin A yang bermanfaat menyehatkan mata. Sedangkan vitamin C dalam pare juga dapat mencegah masalah pada mata yang disebabkan proses oksidasi.

8.      Mengatasi gangguan pada kulit seperti jerawat, noda dan infeksi. Pare juga berguna untuk mengobati kelainan darah seperti bisul, kudis, gatal, psoriasis, kurap dan penyakit jamur lainnya. Radikal bebas yang terkandung di dalam pare juga bermanfaat untuk anti penuaan.

9.      Sistem kekebalan tubuh, dengan cara meminum air rebusan ini secara rutin setiap hari untuk melawan infeksi

10.   Penyakit jantung, karena ia membantu mengurangi kadar kolesterol jahat yang menyumbat dinding arteri penyebab serangan jantung.

11.   Membersihkan darah; hal ini terkait dengan sifat antimikroba dan antioksidan pare yang dapat membantu untuk mengobati masalah kulit, gangguan darah, membersihkan racun dalam darah, dan meningkatkan sirkulasi darah ke seluruh tubuh.

12.   Mencegah kanker; hal ini berdasarkan penelitian, pare bisa mengatasi peradangan dan kanker. Ekstrak dari pare dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dengan menginduksi apoptosis, mengambil siklus sel, autophagy dan menghambat sel induk kanker.

13.   Anti-penuaan; hal ini berkat kandungan vitamin C dalam pare yang merupakan antioksidan kuat. Senyawa pare juga mampu melawan dan menghilangkan radikal bebas berbahaya , sehingga membantu mencegah keriput dengan memperlambat proses penuaan. Pare juga melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar ultraviolet matahari.

14. Membantu mengatasi masakah pernafasan seperti asma, bronkitis, dan demam (rinitis). Kemampuan untuk anti-histamin, suppressant (penekan), anti-inflamasi, ekspektoran, dan antivirus membuatnya menjadi penguat yang ideal untuk kesehatan pernapasan.

15.   Infeksi kulit, eksim dan psoriasis dapat diatasi dengan cara mengonsumsi pare secara teratur. Juga  membantu meningkatkan psoriasis serta infeksi jamur lainnya seperti kurap dan kaki atlet.

16.   Mencegah masalah kulit seperti bekas jerawat atau noda. Hal ini karena sifat dari pare yang memurnikan darah.

17. Menyembuhkan luka dengan cepat, karena ia dapat membantu memperlancar atau mengendalikan aliran darah dan pembekuan darah, sehingga membuat luka lebih cepat sembuh dan mencegah infeksi lebih lanjut.

18.   Mengatasi masalah pada rambut di kepala, seperti ketombe, rambut rontok atau berminyak, rambut kasar dan kusut, kulit kepala kering dan gatal.

         Selain itu, campuran ekstrak (jadi tidak untuk dimakan, tapi aplikasi pada luar tubuh) pare juga bermanfaat untuk  menghilangkan masalah rambut bercabang, rambut beruban, serta agar rambut bisa  tampil berkilau.

 Atur Asupan

Meski punya manfaat baik, konsumsi pare juga tak boleh dilakukan secara berlebihan. Pare bisa menimbulkan efek samping dan interaksi negatif jika dikonsumsi berlebih. Porsi berlebih misalnya mengonsumsi lebih dari tiga buah pare secara rutin setiap hari.

Tapi bagaimana caranya agar rasa pare yang pahit itu tidak terlalu menyiksa lidah? Ada beberapa cara, di antaranya bisa dicoba, yaitu:

1. Pemilihan

Seperti pada umumnya, pilih yang tanggung saja. Tidak terlalu kecil, juga tidak terlalu besar. Pare yang ukurannya besar, sebenarnya juga enak. Satu buah bisa jadi banyak. Ketimbang yang kecil-kecil tapi harus memasak lebih dari satu. Tak praktis dan butuh waktu lebih lama, kan....

Kalau punya kebun sendiri tak masalah, mau ambil yang mana, sesuai selera. Tapi kalau membeli, dan yang tersedia di pasaran hanya satu ragam, maka pilihlah yang berwarna hijau tua. Kalau berwarna lebih muda, biasanya sudah hampir matang atau tua dan biasanya rasanya lebih getir.

dokpri
dokpri

2. Remas dengan Garam          

Daging pare setelah diiris tipis-tipis, sebaiknya ditaburi garam. Setelah itu, perlu diremas-remas untuk melunakkan dan dan membuang (mengurangi)rasa pahitnya.

Ada tips tambahan, jangan langsung buru-buru dicuci setelah itu. Biarkan saja dulu beberapa saat untuk menghilangkan (menetralisir) "racun atau bakteri " yang ikut menempel pada pare. Sebab yang dijual di pasaran, meskipun terlihat bagus, kita tidak tahu bahan kimia apa yang dipakai sebagai penghalau musuh tanaman ini.

3. Rebus Pare dengan Daun Jambu Biji

Metode merebus pare dengan tambahan daun jambu biji selama lima menit mampu membuang sari pahit sayur pare. Rasa sepat pada daun jambu biji akan menetralisir rasa getir yang ada pada pare.

4. Kombinasikan dengan Makanan Asin

Pare yang sudah diremas-remas sampai layu dan direbus, akan lebih lezat jika dimasak dengan makanan yang rasa asinnya kuat. Misalnya kecap asin, ikan, atau kacang yang telah direndam dengan garam.

Tapi tak masalah juga bila mau ditumis atau dibuat oseng-oseng biasa. Bawang putih, bawang merah, cabai, dan bumbu dapur lain sebagai pembentuk rasa. Biar gak ribet, hehe...

5. Campur dengan Telur Kocok

Telur kocok atau telur orak-arik dapat membantu mentralkan rasa yang terlalu tajam pada pare. Selain itu, telur juga memiliki ragam manfaat untuk kesehatan dan kecantikan. Sehingga manfaatnya akan lebih optimal jika dipadukan dengan sayur pare.

dokpri
dokpri
 Cara Tanam dan Panen

Menanam pare, berdasar pengalaman tidak ada yang terlalu istimewa. Seperti menanam pada umumnya.  Kalau tradisional, tanahnya perlu yang gembur, biar perakarannya mudah. Ditanam pada polybag, bedengan, atau wadah yang lain juga tak masalah sebenarnya. Asalkan cukup saja.

Pare termasuk tanaman menahun, tapi  tak bertahun-tahun. Jadi  ia bisa berbuah beberapa kali. Tapi lama-kelamaan, kalau diperhatikan, buahnya lebih mengecil dan tidak bisa banyak dari satu pohon yang sama.

Pare termasuk tanaman rambat. Jadi kalau sudah punya tanaman berkayu lain yang sudah besar atau tinggi, biarkan ia merambat pada pohon yang lain. Jadi tak perlu susah  membuat anjang-anjang (perambatan) baru.

Setelah penyemaian, biasanya 60-90 hari ia sudah berbuah.  Kalau tips trik-nya biar dapat hasil maksiman, bisa bisa gogling saja. Tulisan ini hanya membantu jika ingin bertanam sendiri. Tidak susah kok. Prinsip yang sama saja untuk semua tanaman. Tinggal atur penyiraman dan kelembaban tanah. Tak ada perawatan khusus, biarkan tumbuh menjalar. Paling cuma mengatur arah rambatanya, biar kalau panen, gampang.

Berhubung masakannya tinggal sekali makan, tidak ada fotonya, ya, hehe... Selamat menikmati hari libur yang penuh berkat!

dokpri
dokpri
 Hendra Setiawan
24-01-2021

Bacaan:
satu, dua

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun