Mohon tunggu...
Hendi Setiawan
Hendi Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

Senior citizen. Pengalaman kerja di bidang transmigrasi, HPH, modal ventura, logistik, sistem manajemen kualitas, TQC, AMS, sistem manajemen lingkungan dan K3, general affair, procurement, security. Beruntung pernah mengunjungi sebagian besar provinsi di Indonesia dan beberapa negara asing. Gemar membaca dan menulis. Menyukai sepakbola dan bulutangkis. Masih menjalin silaturahmi dengan teman2 sekolah masa SD sampai Perguruan Tinggi.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pasar Malam Rakyat, Bagai Kerakap Hidup di Batu?

13 Desember 2014   19:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   15:22 165
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pasar Malam Simpang Radar

[caption id="attachment_382330" align="aligncenter" width="557" caption="Jalan Simpang Radar (warna biru)  dilihat dari udara (Sumber: Google Maps)"][/caption]

Di Jalan Simpang Radar, Mekarsari, Cimanggis-Depok, setiap hari Kamis malam sebagian jalan akan dipenuhi oleh lapak-lapak pedagang kaki lima sekitar pukul 17 sampai pukul 22. Inilah pasar malam pedagang kelas mikro setiap malam Jumat di dekat perumahan BBD dan beberapa perumahan lain di sekitarnya.

[caption id="attachment_382332" align="aligncenter" width="300" caption="Barang dagangan di pasar malam Simpang Radar (Dok. Pribadi)"]

1418446759549989082
1418446759549989082
[/caption]

Pada umumnya para pedagang yang menjajakan pakaian, sandal,  sepatu, karpet, es krim, gantungan kunci, DVD/VCD dan makanan-minuman, yang berdagang di pasar malam tersebut merupakan pedagang yang pernah berdagang di Jalan Juanda Depok setiap hari Minggu, sebelum pasar  sepekan sekali itu ditutup oleh Pemerintah Kota Depok.

[caption id="attachment_382331" align="aligncenter" width="300" caption="Pasar Malam Simpang Radar (Dok. Pribadi)"]

14184466251217161049
14184466251217161049
[/caption]

Selain para pedagang kaki lima, di sepanjang Jalan Simpang Radar banyak toko dan warung makan permanen, sehingga disamping sedikit mengganggu kelancaran lalu lintas, sepanjang jalan tersebut terang benderang selama setengah malam. Kelihatannya keberadaan para pedagang mingguan ini  tidak merugikan toko-toko dan warung makan di jalan itu, bahkan bersinerji karena kawasan pasar malam menjadi ramai.

Pedagang di pasar malam  Jalan Simpang Radar  jauh lebih sedikit jumlah maupun jenis barang yang dijualnya dibanding pedagang di pasar hari Minggu di Jalan Juanda, yang barang dagangannya lebih variatif dan berkualitas, misalnya menjual sepeda motor baru beserta aksesorinya, pelbagai barang elektronik termasuk HP, warung makan dan toko berjalan -menggunakan mobil-.

Pedagang kelas mikro ini memang harus dibantu pihak Pemerintah Kota mengingat sekitar Mekarsari Cimanggis sudah dikepung mall dan hyper market dan toko-toko swalayan kecil kepanjangan usaha konglomerat. Sulitnya berjualan mereka atasi dengan membuka pasar malam keliling, bukan hanya di Simpang Radar, pernah juga saya lihat mereka membuka pasar malam di tengah Kampung Tipar, masih di Mekarsari.  Apakah kondisi usaha mikro tersebut bagus atau bagai kerakap tumbuh di batu? Bisa bertahan hidup rasanya sudah Alhamdulillah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun