Persamaan kedua media ini adalah sama-sama media terkemuka di Indonesia. TEMPO menurut saya lebih berani melakukan investigasi yang detail dan mungkin nyerempet-nyerempet bahaya.  Tentu saja bila TEMPO hanya memuat berita-berita minggu lalu, ya siapa yang mau baca. Ciri khasnya catatan pinggir Gunawan Mohammad, yang saya kagumi ada saja idenya menulis sesuatu setiap minggu, walaupun kadang saya ngga ngerti isi bahkan tak setuju dengan Catatan Pinggir tersebut.  Persamaan yang paling penting, kedua media sejauh ini belum menjadi corong partai politik atau ada kecondongan ke salah satu partai politik. Saya masih berlangganan majalah TEMPO atas kebaikan anak sulung saya.
Perbedaan antara kedua media, KOMPAS terlihat sangat berhasil dari sisi bisnis media maupun non media, sehingga layak disebut sebuah perusahaan konglomerat, karena bisnisnya sudah merambah ke banyak bidang selain media, sebut misalnya universitas, barangkali juga real estate, perhotelan, siapa tahu. Bisnis iklan, KOMPAS sangat berhasil menyedot iklan-iklan kelas kakap dan iklan-iklan sebaris-dua baris. Mau cari lowongan kerja, bacalah KOMPAS terbitan hari Sabtu, kadang-kadang edisi Minggu juga.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI