Adanya program kurikulum merdeka ini merupakan kebijakan pemulihan karena ketertinggalan pembelajaran akibat pandemi Covid-19. Namun saat ini tidak semua sekolah menerapkan kurikulum merdeka. Implementasi program ini telah berlangsung sekitar dua tahun di Indonesia. Beberapa sekolah di semua jenjang telah menerapkan pembelajaran mandiri dalam proses pembelajaran, meskipun tidak semua sekolah di Indonesia menerapkannya. Sebab, pemerintah memberi kebebasan pada sekolah.  Sekolah yang saat ini menjalankan program kurikulum merdeka adalah sekolah yang telah memenuhi syarat sebagai sekolah penggerak. Program sekolah penggerak merupakan upaya mewujudkan visi pendidikan Indonesia dengan mewujudkan Indonesia maju, berdaulat, mandiri dan berkepribadian melalui penciptaan pelajar pancasila.
  Tidak semua sekolah mampu langsung lolos dalam seleksi sekolah penggerak,Dalam tahap pemilihan sekolah penggerak, kualitas direktur dan kualitas sekolah sangat mempengaruhi keberhasilan menjadi sekolah penggerak. Sekolah yang telah lolos menjadi sekolah penggerak wajib melaksanakan program belajar mandiri mulai tahun ajaran baru.
  Struktur program yang berdiri sendiri meliputi dua struktur, yaitu proyek pembelajaran di sekolah dan proyek penguatan profil pelajar pancasila. Proyek Profil pelajar pancasila merupakan program pembelajaran interdisipliner yang bertujuan untuk mengamati dan memikirkan solusi permasalahan  lingkungan hidup. Penyelenggaraan program kurikulum merdeka tidak  lepas dari pelaksanaan kegiatan proyek.
  Analisis pelaksanaan program kurikulum merdeka ini dapat dijadikan contoh atau gambaran bagi sekolah lain yang belum melaksanakan program kurikulum merdeka dan akan melaksanakan program kurikulum merdeka pada tahun ajaran baru untuk mendapatkan gambaran pelaksanaan program tersebut. Dengan demikian, sekolah yang mempertimbangkan untuk melaksanakan program kurikulum merdeka dapat mempersiapkan secara matang faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan pelaksanaan program kurikulum merdeka. Tujuan dari hal ini adalah untuk mengidentifikasi pelaksanaan program kurikulum merdeka, hambatan-hambatan dalam pelaksanaan program kurikulum merdeka serta solusi yang tepat untuk mengatasi hambatan-hambatan yang muncul pada saat pelaksanaan program kurikulum merdeka.
  Salah satu ciri dari pembelajaran program kurikulum merdeka adalah adanya  proyek penguatan profil pelajar pancasila (P5) yang wajib dijalani oleh para siswa. Proyek tersebut memperkuat profil pelajar Pancasila sebagai wujud melakukan program penelitian kurikulum merdeka. Ada tujuh topik di P5 yang tersedia dalam program mandiri. Ketujuh tema tersebut adalah Gaya Hidup Berkelanjutan, Kearifan Lokal, Bhinneka Tunggal Ika, Bangunlah Jiwa dan Raga,Suara Demokrasi, Berekayasa dan Berteknologi Membangun NKRI serta Kewirausahaan.
  Saya berpendapat bahwa implementasi kurikulum merdeka memiliki potensi besar untuk memperkaya pengalaman belajar. Namun, terdapat beberapa hambatan yang perlu diatasi.Salah satu hambatan utama adalah penyesuaian dari segi infrastruktur dan sumber daya. Tidak semua institusi pendidikan mungkin memiliki sumber daya yang memadai untuk mendukung kurikulum ini. Solusinya bisa melalui alokasi anggaran tambahan dan strategi pengelolaan sumber daya yang efisien.
  Selain itu, perlunya peningkatan kualifikasi pengajar dalam mengimplementasikan pendekatan pembelajaran yang lebih fleksibel dan terbuka. Pelatihan dan pendampingan bagi dosen dapat menjadi solusi, serta memanfaatkan teknologi untuk mendukung proses pembelajaran.Penting juga untuk memastikan keterlibatan mahasiswa dalam proses pengambilan keputusan terkait kurikulum. Forum diskusi dan mekanisme umpan balik dapat meningkatkan transparansi dan partisipasi aktif mahasiswa.
  Dalam kesimpulannya, kurikulum merdeka memiliki potensi besar, tetapi hambatan terkait infrastruktur, kualifikasi pengajar, dan keterlibatan mahasiswa perlu diatasi melalui strategi yang komprehensif dan kolaboratif antara pihak terkait.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI