Mohon tunggu...
Hellobondy
Hellobondy Mohon Tunggu... Pengacara - Lawyer, Blogger, and Announcer

A perpetual learner from other perspectives. Find me on IG : nindy.hellobondy Blog : Hellobondy.com

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Dana Desa di Sumsel, Sudah Sejauh Apa Sih?

8 Februari 2019   10:19 Diperbarui: 8 Februari 2019   10:57 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Senin, 5 Febuari 2019 bertempat Di pendopo Griya Agung para Kompasiana Palembang diundang ke sebuah acara dengan tema"Pengentasan Kemiskinan Berbasis Pembagunan Desa di Sumatra Selatan. acara Yang diinisiasi oleh  Forum Merdeka Barat 9 menghadirkan Wakil Gubernur Sumsel Bapak Mawardi Yahya, Sekjen Kementrian Desa Pembagunan Daerah Tertinggal Dan Transmigration Bapak Anwar Sanusi, Dan Rektor Universitas Sriwijaya Bapak Anis Assegaf.

"Satu Desa, Satu Milyar" mungkin Kita Masih sedikit ingat dengan jargon bagaimana pemerintah berupaya untuk membangun desa. Program ini telah berjalan Dari tahun 2014, berbagai cerita pun Pernah menghiasi beberapa pemberitaan baik Yang Berhasil maupun Yang terjebak Di beberapa kasus.

Untuk Apa aja si Dana desa ini? Dana desa ditujukan untuk menunjang aktivitas ekonomi masyarakat dengan membangun infrastructure, sarana Dan prasarana termasuk BUMdes. Kemudian meningkatkan kualitas hidup masyarakat desa Salah satunya membangun Mck, posyandu, Paud dsb.

Menurut Bapak Asnawi berdasarkan Kemendesa PDT Dan transmigrasi 2018 "20% pasaran desa telah permanent, 93% desa telah melakukan posyandu sebulan sekali,92% desa telah menggunakan jamban Bab, selain itu dampak Yang paling significant adalah perkembangan BUm Desa Dari tahun 2014-2018 mencapai omset 1,16 Triliyun pertahun Dan menyerap tenaga kerja sebanyak 1.074.754 "

Kemudian bagaimana dengan Sumatra Selatan sendiri, sejauh apa dampak Dari Dana desa Dan peran Universitas Sriwijaya sebagai universitas negeri Di Sumsel.

Pemaparan selanjutnya adalah Dari Rektor Universitas Sriwijaya yakni Bapak Anis  Assegaf menurutnya " Semua pihak harus berkontribusi untuk pengembangan masyarakat, seperti tridarma perguruan tinggi Ilmu adalah Alat pengabdian, Salah Satu Yang dilakukan Oleh Unsri di Dalam menerapkan tridama perguruan tinggi yakni program pendampingan masyarakat melalui KKN,Di mana mahasiswa terlibat langsung Di Lapangan Dan berupaya menemukan solusi Dari tantangan tersebut". 

Selanjutnya, Bapak Mawardi Yahya Yang menggantikan Gubernur Sumsel Karena berhalangan hadir memberikan sambutan sekaligus pemaparan kondisi Di Sumatra Selatan terkait Dana desa.

Menurutnya " Sumatra Selatan memiliki PR besar untuk dituntaskan, Karena pertumbuhan ekonomi Sumsel lebih tinggi 0.97% dibandingakan pertumbuhan ekonomi nasional Yang mencapai 5.17%. Namun Berbanding terbalik dengan angka jumlah kemiskinan Di Sumsel Yang sangat tinggi mencapai 12.8%, hingga 29 Oktober 2018 alokasi Dana Desa tahap III baru tersalur pada empat kabupaten/Kota".

Acara Yang bertanggung cukup padat ini juga membuka kesempatan Tanya jawab kepada peserta Dan awak media Yang telah hadir. Sesi Tanya jawab pun tidak kalah seru Karena hampir setiap orang antusias tentang Dana desa ini.

dokpri
dokpri
Kegiatan ini berlangsung sekitar 3 jam Dan diakhiri dengan makan Siang bersama.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun