Kedengarannya aneh, seorang pelajar pingsan di tengah jalan. Padahal sebelum dia tiba di perempatan lalu lintas ia singgah untuk mengirimkan barang ke seseorang. Bukan hanya itu, baru-baru ini kasus pengiriman barang seolah-olah seperti agen rahasia. Penyamaran dilakukan untuk memberikan kejutan kepada sang penerima. Namun, tidak semua orang merasa pantas untuk menerima barang yang dikirim karena tidak mengenal pengirimnya.Â
Theya, agen 022 ditugaskan dari Haramakuda untuk mengantarkan pesanan ke alamat-alamat tertera. 10 tujuan setiap hari mendapatkan imbalan setelah barang sampai ke tujuan. Theya penasaran dengan isi kotak yang lumayan berat dan misterius dengan bungkusan hitam dan sebuah stempel kaki. Dia memberanikan untuk bertanya sebelum mengantarkan ke jasa pengiriman. Namun, belum kelar penasaran yang diungkapkannya lewat sebuah kalimat tanya sorotan mata pegawai-pegawai di kantor memandang ke arahnya. Ia langsung menunduk dan berhenti dalam pikirannya sendiri.
"Theya, ini amplop buat hari ini. Sisanya boleh kamu gunakan sebebas mungkin."
"Maaf Pak, bukankah barang diantar dulu?"
"Kamu tidak tahu, sekarang Tuannya telah berganti."
"Maksudnya bagaimana Pak?"
"Sudah terima saja, lakukan perintah dan bersenang-senang setelahnya."
"Baik Pak"
Pria dengan setelan jas abu-abu menurunkan kacamata ke hidung, menatap Theya lekat-lekat. Lalu ia berbalik meninggalkan ruangan yang sesak dengan dus-dus barang.Â
***
Theya berinisiatif mengambil beberapa gambar alamat tujuan barang. Ia akan melanjutkan pencarian di mesin jelajah internet setibanya di rumah. Setelah melakukan pembayaran, Theya menuju ke sebuah tempat makan yang ramai dikunjungi massa. Ia membuka amplop coklat yang berisi uang bayarannya. Tiba-tiba seseorang menarik amplop di tangan Theya dan menarik tas gantung. Theya sangat kaget dan berusaha meminta pertolongan. Namun, ia seketika roboh di tanah. Seseorang memukul kepalanya dari belakang. Target pingsan di tanah. Lencana agen 022 masih melekat di bajunya.