Tanaman Singkong adalah Tanaman yang paling banyak dijumpai diseluruh Nusantara. Tanaman singkong sangat gampang dibudidayakan karena sifatnya yang dapat tumbuh dimana saja, tidak seperti tanaman tertentu seperti tanaman strawberry, kebun teh yang harus ditanam di dataran tinggi. Tanaman singkong biasanya ditanam di lahan yang sangat luas seperti lahan di Kabupaten Bogor tepatnya di Kecamatan Rancabungur, Jawa Barat.
Menanam singkong menjadi bahan mata pencaharian Petani di kecamatan Rancabungur menurut Bu Sumiarti warga desa Rancabungur RT 02/RW 09 saat diwawancara, "Disini emang kebanyakan nanem singkong neng, jarang kalo mau nanem padi, soalnya susah. Ada yang nanem padi tapi ga banyak neng" ujar bu Sumiarti. Â Potensi gagal panen dalam menanam singkong sangat kecil, karena tanaman ini bisa tumbuh ditempat yang kurang subur sekalipun. Persiapan untuk menanam singkong yang pertama kita harus melakukan Persiapan Lahan, tanah yang sangat cocok untuk menanam tanaman singkong adalah Tanah yang gembur, kemudian dilakukan pembersihan lahan, pembentukan bendengan, pengapuran kemudian persiapan bibit.
Tanaman Singkong dapat dipanen sekitar 8-9 bulan, dan penghasilan yang didapat oleh Bu Sumiarti cukup lumayan. Bu Sumiarti memiliki lahan sekitar 1 hektare. Pengeluaran awal Bu Sumiarti adalah Rp. 30.605.000 biaya tersebut termasuk biaya pembukaan lahan, pupuk/bahan-bahan yang dilakukan untuk persiapan lahan, upah buruh.
Keuntungan yang didapatkan dalam sekali panen, dalam sekali panen Bu Sumiarti mendapat 126 ton atau setara dengan 126.ooo Kg Singkong dikali dengan penjualan singkong per Kg Rp700 mendapatkan hasil Rp 88.200.000.
Tidak hanya singkong saja, Bu Sumiarti juga memanfaatkan daun singkong untuk dijual ke pasar. Daun singkong dapat dipanen sekitar 20 hari sekali. Daun singkong yang dihasilkan dalam sekali panen sekitar 2500 ikat, dan dijual ke pasar sekitar Rp900 jika dikalikan, hasilnya sekitar Rp 2.250.000.

Setiap harinya Pak Sobana membersihkan rumput-rumput liar yang berada disekitar lahan singkong, memberikan pupuk dan setiap 20 hari sekali, Pak Sobana memanen hasil daun singkong. Pak Sobana diberi upah setengahnya dari hasil panen daun singkong, tetapi untuk upah Panen singkong berbeda, " kan kalo mau panen singkong mah bukan saya aja neng ada buruh lain juga, tetapi kalau untuk memanen daun singkong hanya saya saja, dibantu dengan istri saya dan anak saya biasanya" ujar Pak Sobana.
Kendala dalam menanam singkong tidak banyak dan tidak beresiko besar sehingga tidak terlalu memikirkan keuntungan dan rugi yang didapat.Â
Tanaman Singkong sangat cocok dijadikan Usaha sampingan ataupun menjadi bahan mata pencaharian bagi yang ingin memulai usaha bertani, Â karena menanam singkong hanya membutuhkan lahan yang cukup luas dan dapat tumbuh tanah yang tidak terlalu subur.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI