Mohon tunggu...
Henry Hejocokor
Henry Hejocokor Mohon Tunggu... Karyawan Swasta -

Travel Blogger and Vlogger wanna be! still newbie here vlog: www.youtube.com/thehejocokor

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Lets Have A Drink Scam - Hati-hati Saat Wisata di Turkey

23 Maret 2017   15:26 Diperbarui: 23 Maret 2017   15:32 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cuaca sangat cerah, ini adalah hari yang tepat untuk melakukan aktifitas wisata. Istanbul  yang terkenal dengan sejarah dan pusat perbelanjaan memantapkan saya untuk menikmati keindahan kotanya.  Malam itu saya pergi ke taksim pusat perbelanjaan di Istanbul. Saya hanya seorang diri berhubung beberapa teman masih ada yang bertugas dan beberapa diantara mereka juga memilih ke jalur lain, Hagia Sophia, bangunan gereja yang dijadikan masjid.

Saya menyusuri jalan dan menanyakan arah ke penduduk setempat. Sampai akhirnya setelah 20 menit berjalan kaki sampailah saya di taksim square.

Sepanjang jalan terdapat toko toko yang menawarkan aneka produk mulai dari merek berkelas international sampai ke kerajinan khas turki. Disini juga kita bisa menemukan toko ice cream dimana penjualnya mempermainkan si pembeli saat akan memberikan ice creamnya. Unik dan ini menjadi ciri khas Istanbul.

Indahnya kota tidak berlaku dengan indahnya perilaku masyarakat setempat, perlu diwaspadai tindak kejahatan yang sering terjadi di daerah disini.

Modus yang sering dijalankan adalah dengan menyapa wisatawan yang sedang jalan sendiri atau berdua. Biasanya mereka bersikap ramah dan menawarkan untuk berkunjung ke pub/club.  Hati hati jangan pernah mau, lebih baik hindari dan nikmati saja aktifitas lain. Mereka biasanya sudah berkomplot dengan pihak pub untuk menjebak wisatawan.

ini pula lah yang saya alami saat berjalan ditengah kerumunan wisatawan, tiba tiba seorang warga turki memperkenalkan diri dan mengajak saya untuk melihat pub. Tanpa berpikir negative, sayapun mengiyakan, maksud hati untuk referensi mungkin nanti teman ada yang clubbing, saya bisa merekomendasikan.

Pada saat saya masuk ke tempat tersebut, saya diarahkan untuk duduk, tidak lama kemudian beberapa botol wine dan minuman keras lainnya tersedia di meja, diikuti oleh dua perempuan, satu duduk disamping saya satunya lagi duduk di samping pria yang mengajak saya.

Pembicaraan mulai terlihat aneh dan si wanita mulai meraba raba, saya memastikan bahwa saya disini hanya sekedar minum teh dan melihat suasananya.

Namun apa yang terjadi pada saat saya memutuskan untuk keluar, manager restoran menyerahkan bill sebesar 600 lira.(1 Lira kurang lebih Rp.3500).  Saya di jebak! Dari mana saya punya uang sebesar itu.

Saya mengatakan bahwa saya tidak memesan semua minuman dan perempuan itu. Namun namanya juga sudah di scenario, mereka mengancam dan bahkan memanggil beberapa body guard. Saat itu badan lemas dan saya hanya bisa pasrah sembari berdoa. Saya menyalakan kamera Gopro, dan perdebatan panjangpun terjadi, saya tetap pada pendirian bahwa saya tidak akan membayar sedangkan mereka tetap bahwa saya harus membayar. Tas dan dompet sayapun diperiksa. Semua saya serahkan untuk mereka geladah. Si manager restoran memastikan kepada saya  bahwa mereka hanya menginginkan lira, tidak dollar ataupun euro.

Saya sampaikan bahwa ini bukanlah cara yang bijak memperlakukan wisatawan. Saya diindungi oleh kedutaan dan sudah pasti semua teman saya akan mencari keberadaan saya melalui GPS handphone saya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun