Meski tampak canggih, konvergensi bukan tanpa masalah. Kompas TV tetap harus berhadapan dengan persaingan konten di media sosial, yang sering kali tidak tunduk pada etika jurnalistik. Tidak hanya itu, mereka pun harus memastikan setiap informasi yang disajikan tetap akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.
Belum lagi soal sumber daya manusia. Selama pandemi COVID-19, Kompas TV sempat menghadapi PHK besar-besaran. Staf yang tersisa dituntut untuk bisa multitasking, seperti mampu meliput, menulis, merekam, sekaligus mengelola platform digital. Namun, lewat strategi multiplatform, Kompas TV berhasil melewati masa sulit itu dengan tetap menjaga relevansinya, memperluas jangkauan, dan tetap memegang kepercayaan audiens.Â
Oleh karena itu, kita harus melihat bahwa konvergensi media ini menjadi salah satu alat uji kesiapan kita dalam berevolusi pada tuntutan media digital-first yang diharapkan demi kemajuan bersama. Kita pun bisa belajar dari Kompas TV bahwa cara bertahan hidup dalam peruabahan itu sendiri ialah beradaptasi dengan mempertahankan konsistensi visi. Dunia media memang terus berubah, tapi kompasnya tetap sama, yakni mengarahkan publik pada kebenaran.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI