Mohon tunggu...
Didi Jagadita
Didi Jagadita Mohon Tunggu... Administrasi - pegawai swasta

pegawai swasta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Upaya Pupuk Cinta Tanah Air Bukan Recehan

16 Januari 2020   04:56 Diperbarui: 16 Januari 2020   06:14 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kuis Siapa Berani TVRI (Youtube/Sutarno Wirawan)

Apakah sekolah juga peduli pada jadwal ujian yang nyaris bersinggungan dengan hari besar di mana sebagian besar murid agama yang berbeda itu harus beribadah?

Pihak sekolah seringkali abai terhadap benih-benih intoleransi yang ada di sekitar mereka sehingga beberapa nilai kecil toleransi dan cinta tanah air, kini tidak ada lagi. Mungkin ada, tapi relatif kecil.

Mereka cenderung menafikan penganut agama lain atau kelompok lain yang berbeda bahkan pada beberapa kasus ada oknum pengurus Rohis yang mengintimidasi rekan murid yang tidak berjilbab. Padahal mereka satu agama.

 Beberapa sekolah bahkan terkesan mengajarkan bahwa agama di dunia adalah satu sedangkan agama lain adalah kafir. Padahal jumlah agama yang diakui oleh pemerintah kini berjumlah enam agama dan beberapa aliran kepecayaan juga diakui oleh pemerintah.

Persolaan ini bukan recehan. Intoleransi jelas merugikan kita sebagai pribadi dan sebagai bangsa. Intoleransi hakekatnya adalah keegoisan yang dibalut ajaran agama tertentu.

Kita melihat beberapa negara yang dominan rasa intoleransi dan radikalisme, hancur karena berbagai pertikaian. Sebaliknya sifat terbuka, toleran, dan adil adalah salahsatu kunci yang menyertai kita sebagai pribadi unggul yang mampu bersaing dalam semangat perdamaian.

Kuis Siapa Berani, upacara bendera pada hari Senin, dan pemahaman terhadap butir-butir Pancasila adalah beberapa usaha untuk membuat kita lebih tahu dan kemudian mampu mengimplementasikan rasa toleransi, berkeadilan dan pembawa kedamaian kepada sekitar dan pihak lain. Hal-hal itu dilakukan untuk memupuk cinta tanah air dan perdamaian dunia itu sendiri.

Sekolah harus selalu mengasah diri dan peka terhadap semua sikap intoleran para guru mereka, anak didik bahkan bahan ajar.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun