Inti masalah, siapakah yang membela rakyat diantara mereka itu? Ditengah pandemi Covid-19, dalam terpuruknya ekonomi dan bisnis, diantara kemiskinan rakyat yang mencekik leher, berkepanjangan. Masih adakah pertimbangan moralisme?
Tidak ada. Dari rakyat, oleh rakyat untuk rakyat. Sudah mafhum, rakyat itu mampu menilai nasibnya sendiri," pungkas Heigel. (dot)
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!