Mohon tunggu...
Healty tricail
Healty tricail Mohon Tunggu... -

Mahasiswi, STAI Syekh H. Abdul Halim Hasan AL-ISHLAHIYAH Binjai

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Terinspirasi oleh Asian Para Games 2018

20 Oktober 2018   20:26 Diperbarui: 7 November 2018   10:22 335
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

ARTIKEL TERINSPIRASI OLEH ASIAN PARA GAMES

Indonesia setelah sukses menjadi tuan rumah Asian Games 2018 yang resmi ditutup pada tanggal 02 september 2018, Indonesia akan menjadi tuan rumah Asian para Games untuk pertama kalinya yang akan diadakan pada tanggal 06 sampai 13 oktober 2018 .( Pesta Olaraga di table Asia Tenggara)

Asian para Games 2018 pesta  olaraga  untuk penyandang disabilitas se Asia. Upacara pembukaan Asian para Games akan digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta pada tanggal 06 Oktober 2018.

Indonesia adalah tuan rumah ketiga Asian para Games yang pertama kali diadakan di Guangzhou Cina pada tahun 2010, yang kedua berlangsung di Tncheon Korea Selatan pada tahun 2014.

Saat ini ada 3.886 atlet dari 42 negara sudah terdaftar sebagai peserta. Dari jumlah itu, 300 diantarannya atlet dari Indonesia. Ada 18 cabang  olaraga yang dipertandingkan dengan 568 nomor. Sebagai pertandingan, Asian Games 2018  mempertandingan 40 cabang olaraga dan 463 nomor. Banyak nomor di setiap cabang olaraga disebabkan karena para atlet punya nomor berdeda untuk mengklasifikasikan atlet sesuai latar belakang fisiknya.

Cabang olaraga yang dipertandingkan adalah pemanah, badminton, boccia, bowling lapangan, angkat besi, bowling, catur, balap sepeda, goal ball, voli duduk, tenis meja, renang, shooting, judo, pemanah kursi roda, basket kursi roda,dan tenis kursi roda. Indonesia akan mengirimkan wakil untuk semua cabang olaraga .


Ada 2 cabang yang diciptakan khusus untuk atlet difabel diantaranya yaitu boccia adalah olaraga yang dilakukan di atas kursi roda untuk penderita cerebral palsy ( ganguan atot dan syaraf),Boccia hadir sejak tahun 1984. 

Sedangkan Goal ball adalah permainan yang didesain untuk paratuna netra atau yang punya kekurangan dalam penglihatan atlet yang punya gangguan penglihatan bisa bermain dipertandingan. Setiap tim terdiri dari 3 peserta. Karena tidak ada yang bisa melihat bola, maka bola diisi dengan lonceng agar pemain bisa mendengar dan mengetahui arah bola, selama permainan berlangsung penoton diminta untuk tidak berisik agar dapat berkonsentrasi.

Indonesia berada di peringkat kelima dengan meraih 37 medali emas, 47 medali perak, dan 51 medali perunggu total medali sebanyak 135. Indonesia berhasil menggeser  Uzbekistan yang sebelumnya berada di posisi kelima. Indonesia berhasil melewati target pemerintah yang hanya diperkirakan akan masuk ke 8 besar dengan meraih medali emas minimal 16 keping. Indonesia berhasil menambah perolehan medali emas pada bulu tangkis, yang mendapat 4 emas, 4 perak, dan 3 perunggu, dan cabor balap sepeda menambah 1 keping perak.

 Berikut adalah atlet yang berhasil mendapatkan medali dan menginspirasin yaitu: *Leani Ratri Oktila daari cabang bulu tangkis, merebut 2 medali emas dan 1 perak juga memperoleh bonus Rp 2,5 Miliar. Bonus tersebut akan digunakan untuk membantu masyarakat kampong kelahirannya di Siabu, Riau dan  akan membuat pertenakan sapi di halaman rumahnya. 

Sukses di Asian Para Games 2018 Leani mengajak para disabilitas untuk selalu yakin dengan kemampuan diri sendiri, jangan pernah menutup diri karna kita sama dengan yang lain,kita pasti punya kemampuan dalam diri masing-masing. *Syuci Indriani dari cabang renang meraih 2 medali emas, 100 meter gaya dada dan 200 meter gaya ganti putri, perak dari 100 meter putrid gaya kupu-kupu, dan perunggu 200 meter gaya bebas. Syuci mengajak masyarakat agar tidak memandang srbelah mata penyandang disabilitas lainnya. *Abdul Halim Dalimunthe atletik mendapatkan 2 perak dari lari 100 meter dan 200 meter. 

Abdul Halim mengatakan agar masyarakat Indonesia jangan lagi ada diskriminasi dan perbedaan fasilitas di tempat umum untuk kaum disabilitas dan membantunya dengan cara menanggap kaum disabilitas memiliki hak yang sama seperti yang lain. *Kharisma Evi Tiara atletik ini dapat merain 1 medali emas dan 1 perunggu. kharisma merasakan sangat gugup karna banyaknya penonton  walaupun begitu dia bertekad akan membawa medali emas dan dia berhasil mendapatkannya.  kharisma finis terdepan dinomor lari 100 meter T42 163 (tuna daksa) dan berhasil mengalahkan dua lawan dari Jepang.

*Elsa Maris cabang tenpin boling kategori TPB4 (tuna grahita) perorangan putrid Asian Para Games 2018 berhasil menyumbangkan emas. Elsa berhasil membukukan nilai tertinggi 1.186. Medali perak di nomor ini diraih Diane Neo Pei Lin dari Singapura dengan skor 1.033 dan perunggu menjadi milik Kim Yuna dari Korea dengan skor 1.003. 

Hazana ibu Elsa, berharap kemenangan Elsa bias membuatnya kembali dilirik untuk berlaga di turnameb selanjutnya. "mudah=mudahan setelah ini Elsa bisa di panggil lagi ikut ke ajang Asean Para Games", kata Hazana. Terpisah, Ketua Umum Persatuan Boling Indonesia (PBI) Sumatera Selatan Kurmin Halim menjelaskan, Elsa merupakan salah satu atlet berbakat dari daerahnya. Sebelumnya, atlet ini juga berhasil memborong 4 medali emas dalam World Para Boling Tour 2018 di Sarawak Khunching, Malaysia. "ini luar biasa padahal dia baru sekitar empat bulan ikut pemusatan latihan," ujarnya. 

Kurmin sangat yakin Elsa masih bisa menambah medali untuk Indonesia. Elsa masih akan bertanding lagi pada beberapa nomor di cabor tenpin boling. *Davic Jacobs sebelumnya Indonesia juga merebut medali emas dari cabor tenis meja, via atlet andalan David Jacobs. David merebut medali emas tunggal putra kategori TT10 tuna daksa, usai mengalahkan wakil Tiongkok Lian Hao 3-1 di Ecovention Ancol, Jakarta, Selasa (9/10). David mengaku bangga dan bersyukur bisa menyumbangkan emas untuk  Indonesia. Ini merupakan emas kedua bagi David di ajang Asian Para Games. Empat tahun lalu di APG Incheon dia juga berhasil merebut emas perorangan. 

"Semoga ini bisa menambah rekan-rekan yangb lain mengibarkan Indonesia," ujar David. David berharap keberhasilannya dapat member inspirasi bagi anak-anak muda penyandang disabilitas untuk meraih prestasi. "Perhatian pemerintah kepada atlet-atlet disabilitas sangat besar. Momen positif ini harus bias dimanfaatkan dengan baik oleh anak-anak muda disabilitas untuk ikut olahraga dan berprestasi,"ujarnya. Terkait bonus Rp 1,5 miliar yang akan diterimanya sebagai peraih emas, 

David mengatakan akan menggunakannya untuk keperluan keluarga dan menyisihkan sebagian untuk korban gempa di Sulawesi. Medali emas pada APG 2018 semakin melengkap torehan prestasi David. 

Dimulai dari keberhasilannya meraih perunggu pada APG 2010 di Guangzhou. Berlanjut dengan merebut perunggu pda Para Olimpiade 2012di London. Prestasi David semakin bersinar, dia berhasil berebut emas pada APG 2014 di Incheon Korea Selatan. Jelang berlaga di APG 2018, David juga sukses merebut 2 medali emas (dari nomor perorangan dan nomor beregu)pada Asean Para Games 2017 di Malysia.(rm/gun).

Atlet-atlet tersebut telah membuktikan bahwa ketidak sempurnaan fisik tidak akan menghambat bakat mereka, hal ini seharusnya menjadi motivasi kita untuk selalu usaha karena dengan niat dan usaha yang teguh tidak akan menghianati hasil. Para disabilitas sangat menginspirasi kita, mereka yang mempunyai keterbatasan fisik saja bisa mengharumkan nama bangsa kenapa kita tidak usaha? Ayo generasi muda kita harus lebih giat untuk mengharumkan nama bangsa. 

Bagi kalian jangan pernah menyudutkan disabilitas karena hal itu akan membuat mereka terasa terkucilkan. Mereka jugak sama seperti kita, bahkan mereka mempunyai keahlian tertentu seperti disabilitas yang mengikuti Asian Para Games 2018. Dalam event ini banyak masyarakat terinspirasi dan menumpuk rasa syukur melihat para disabilitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun